Berita AC Milan – Setelah kekalahan beruntun AC Milan sebelum jeda internasional yang menghapus momentum kemenangan dalam derby melawan Inter, banyak pertanyaan mulai muncul mengenai peran Zlatan Ibrahimovic di klub.
Artikel yang diterbitkan oleh Calciomercato.com dengan judul “Ke Mana Perginya Zlatan Ibrahimovic?” menggambarkan ketidakpastian yang menyelimuti peran mantan striker tersebut.
Kritik Terhadap Ibrahimovic dan Fonseca
AC Milan kembali berada di bawah sorotan tajam, dengan kritik yang diarahkan kepada pelatih Paulo Fonseca menyusul awal musim yang buruk. Namun, kritik tersebut juga mengarah pada Ibrahimovic, yang kini memiliki posisi baru di manajemen klub.
Keheningan Ibrahimovic menjadi perhatian, terutama karena harapan penggemar terhadap kontribusinya dalam situasi sulit seperti ini.
Pada akhirnya, Ibrahimovic muncul di media sosial, namun tidak dengan pernyataan yang diharapkan. Sebuah unggahan memperlihatkan luka di kepala yang dijahit, bukannya komentar terkait kondisi Milan.
Padahal, setelah pertandingan melawan Bayer Leverkusen, banyak pihak mengharapkan Zlatan memberikan komentar yang mendukung tim, terutama setelah insiden penalti yang dipertanyakan dan kinerja wasit yang diprotes Fonseca.
Kontroversi ‘Saya Bosnya’
Kehadiran Ibrahimovic di Milanello memang fluktuatif, namun ia sering terlihat saat pertandingan berlangsung. Sebelum derby melawan Inter, Ibrahimovic tampak mengurangi retorika keangkuhannya.
“Kritik adalah bagian dari pekerjaan, tetapi peran saya tidak penting, Milan yang penting,” katanya, mencoba merendahkan tensi setelah komentar kontroversial sebelumnya.
Namun, pernyataannya sebelum pertandingan melawan Liverpool—“Saya yang bertanggung jawab, saya bosnya”—menimbulkan kontroversi yang berkepanjangan, terutama soal hubungannya dengan CEO Milan, Giorgio Furlani. Beberapa orang menafsirkan komentar tersebut sebagai bentuk ketidakpuasan Ibra terhadap posisi otoritas di klub.
Kontroversi tersebut semakin diperkuat oleh unggahan Instagram seorang profesor dari Harvard Business School, Anita Elberse. Dalam unggahan tersebut, ia dan Furlani berfoto di depan diagram organisasi Milan yang secara jelas menyoroti posisi Furlani sebagai orang yang berada langsung di bawah pemilik klub, Gerry Cardinale, dan di atas Ibrahimovic.
Foto ini ditafsirkan oleh beberapa pihak sebagai tanggapan sindiran Furlani atas pernyataan Ibrahimovic tentang dirinya yang menjadi “bos” AC Milan.
Jeda Internasional: Kesempatan untuk Refleksi
Jeda internasional ini menjadi momen penting bagi AC Milan untuk meredakan ketegangan internal. Dengan jadwal pertandingan penting yang menanti, seperti melawan Udinese dan Club Brugge, serta laga besar melawan Napoli di akhir Oktober, peran Zlatan Ibrahimovic dalam tim menjadi semakin krusial.
Penggemar Milan menantikan kembalinya Ibrahimovic, bukan hanya di media sosial, tetapi juga dengan komentar yang lebih substantif dan kepemimpinan yang diharapkan dari seorang “singa” seperti dirinya.
Untuk berita terbaru tentang AC Milan dan situasi terkini di klub, terus ikuti informasi harian di beritamilan.com!