AC Milan berhasil mengamankan kemenangan tipis 1-0 atas Hellas Verona di Serie A, berkat gol tunggal Santiago Gimenez di babak kedua.
Namun, perhatian besar juga tertuju pada komentar Zlatan Ibrahimovic sebelum pertandingan, di mana ia menekankan pentingnya fokus dan harapan tinggi terhadap para pemain Milan, terutama setelah kekalahan dari Feyenoord di leg pertama play-off Liga Champions.
Komentar Ibrahimovic Sebelum Laga
Dalam wawancara singkat dengan Sky Sport Italia, Zlatan Ibrahimovic, yang kini menjabat sebagai penasihat khusus RedBird, memberikan pandangannya tentang situasi tim:
- Fokus pada Setiap Pertandingan:
Ibrahimovic menegaskan bahwa setiap pertandingan harus dianggap seperti final, terutama dengan situasi klasemen yang ketat. Ia memperingatkan agar tim tidak terganggu oleh pertandingan berikutnya melawan Feyenoord.“Setiap pertandingan seperti final, terutama dengan klasemen seperti ini. Setiap poin sangat berharga dan kami tidak boleh terganggu oleh poin berikutnya, karena pertandingan ini penting.”
- Harapan Tinggi untuk Semua Pemain:
Ketika ditanya apakah ia mengharapkan lebih dari Theo Hernandez dan Rafael Leao setelah performa mereka di Rotterdam, Zlatan menegaskan bahwa ia memiliki ekspektasi tinggi terhadap semua pemain Milan.“Saya berharap banyak dari semua pemain, karena mereka semua adalah pemain Milan dan harus tampil di level Milan.”
- Kombinasi dengan Pemain Lain:
Saat ditanya tentang siapa yang lebih cocok bermain bersamanya di lini depan – Joao Felix, Rafael Leao, atau Christian Pulisic – Zlatan dengan percaya diri menjawab bahwa yang penting adalah mereka yang harus cocok dengannya, bukan sebaliknya.“Yang penting adalah mereka cocok dengan saya, bukan saya dengan mereka! Mereka semua bisa memberikan assist, mencetak gol, menciptakan situasi, dan menarik pemain bertahan untuk memberi penyerang lebih banyak kebebasan.”
- Pendekatan Taktis:
Mengenai eksperimen Sergio Conceicao dengan formasi “Fab Four” di Rotterdam, Zlatan menyatakan bahwa keputusan taktis sepenuhnya berada di tangan pelatih. Namun, ia mengakui pentingnya keseimbangan dan rotasi pemain dalam jadwal yang padat.“Pelatih adalah pelatih, kami tidak ikut campur dalam pekerjaannya. Ada banyak pertandingan, satu pertandingan setiap tiga hari, jadi kami butuh keseimbangan di lapangan dan juga pemain yang segar.”

Konteks dan Implikasi
Komentar Ibrahimovic mencerminkan mentalitas pemenang yang selalu ia bawa, baik sebagai pemain maupun sekarang sebagai penasihat.
- Kritik terhadap Eksperimen “Fab Four”:
Kekalahan dari Feyenoord menunjukkan bahwa memainkan empat pemain menyerang sekaligus – Gimenez, Leao, Felix, dan Pulisic – tanpa keseimbangan di lini tengah adalah risiko besar. Conceicao kemungkinan akan mempertimbangkan pendekatan yang lebih seimbang di leg kedua. - Tekanan pada Pemain Kunci:
Zlatan secara tidak langsung menantang pemain seperti Theo Hernandez dan Rafael Leao untuk meningkatkan performa mereka, terutama dalam pertandingan-pertandingan besar. - Optimisme untuk Leg Kedua:
Meskipun kalah di leg pertama, Ibrahimovic tetap optimis bahwa Milan bisa membalikkan keadaan di San Siro pada Rabu mendatang.

Kesimpulan
Zlatan Ibrahimovic kembali menunjukkan perannya sebagai figur pemimpin di AC Milan, meskipun kini dari luar lapangan. Dengan menekankan pentingnya fokus dan ekspektasi tinggi untuk semua pemain, ia mengirimkan pesan yang jelas bahwa Milan harus tampil maksimal di setiap pertandingan, baik di Serie A maupun Liga Champions.
Kemenangan atas Verona memberikan dorongan moral yang penting, tetapi tantangan besar menanti Rossoneri di leg kedua melawan Feyenoord. Jika Milan ingin melangkah lebih jauh di Eropa, mereka harus menemukan keseimbangan taktis yang tepat dan menunjukkan performa terbaik di depan para tifosi mereka di San Siro.