Berita AC Milan – Pelatih Bayer Leverkusen, Xabi Alonso, mengakui bahwa AC Milan memberikan banyak masalah bagi timnya selama pertemuan mereka di Liga Champions.
Meski demikian, ia memuji kedewasaan timnya dalam menghadapi situasi sulit dan berjuang untuk mengamankan kemenangan 1-0. Pertandingan berlangsung sengit, di mana Milan tampil lebih agresif di babak kedua, namun gagal mengonversi peluang.
Milan Menekan, Leverkusen Tetap Fokus
Milan tampil dominan di babak kedua setelah kebobolan gol dari Victor Boniface yang memanfaatkan bola pantul dari usaha Jeremie Frimpong yang ditepis Mike Maignan.
Kiper AC Milan tersebut melakukan delapan penyelamatan penting sepanjang pertandingan, namun Rossoneri tidak mampu memanfaatkan peluangnya, termasuk satu tendangan Theo Hernandez yang membentur mistar gawang.
Dalam wawancara dengan Sky Sport Italia, Xabi Alonso menyatakan, “Itu adalah hasil yang hebat melawan tim Milan yang benar-benar menyebabkan banyak masalah bagi kami, jadi kami harus bergantian antara saat kami memegang kendali dan saat mereka mengambil inisiatif.”
Milan berhasil mencatatkan 52 persen penguasaan bola dan melakukan 17 upaya ke gawang, dibandingkan dengan 16 peluang Leverkusen. Namun, tim Jerman itu mampu menjaga ketenangan dalam menghadapi tekanan Rossoneri.
Kedewasaan Leverkusen di Tengah Tekanan
Menurut Alonso, keberhasilan Leverkusen dalam pertandingan ini bukan hanya soal kualitas teknik, tetapi juga mentalitas dan kedewasaan dalam menghadapi tekanan. Ia menyebutkan bahwa timnya mulai merasakan kelelahan setelah laga sebelumnya melawan Bayern Munich, namun tetap mampu bertahan dengan solid.
“60 menit pertama kami benar-benar bagus, tetapi menjelang akhir kami merasakan sedikit kelelahan yang disebabkan oleh pertandingan hari Sabtu melawan Bayern Munich. Kami juga menunjukkan semangat dan karakter untuk bertahan,” kata Alonso.
Ia menekankan pentingnya semangat tim di Liga Champions, di mana bermain dengan hati dan mentalitas tangguh seringkali menjadi kunci kemenangan. “Ini adalah Liga Champions, Anda harus mampu berjuang keras dan menunjukkan semangat tim, bukan hanya bermain sepak bola yang indah. Ini adalah langkah penting bagi kami,” tambahnya.
Keputusan Menurunkan Tempo Setelah Memimpin
Xabi Alonso juga mengakui bahwa Leverkusen menurunkan tempo permainan setelah memimpin, mengingat banyak pemainnya yang mulai kelelahan. “Saya pikir kami sangat kesulitan karena dengan begitu banyak peluang dan hanya satu gol, mungkin kami tertinggal terlalu cepat. Itu adalah sesuatu yang perlu kami tingkatkan,” ujarnya.
Meskipun demikian, Alonso puas dengan kedewasaan dan fokus yang ditunjukkan timnya hingga akhir pertandingan. Leverkusen berhasil menjaga keunggulan dan memastikan tiga poin penting dalam persaingan ketat di grup.
Momen Spesial dengan Morata
Di akhir wawancara, Alonso berbicara tentang mendapatkan kaus dari Alvaro Morata, penyerang Milan yang juga rekan senegaranya dari Spanyol. “Ya, ia memberikan kaus itu kepada saya saat ia masih di Juve dan sekarang ia juga di Milan,” kata Alonso dengan senyum.