Youssouf Fofana menegaskan sebuah hal penting. AC Milan harus selalu berpikir untuk memenangkan Scudetto. Menurutnya, hal itu adalah sesuatu yang wajar. Sejarah besar klub menjadi alasan utamanya.
Gelandang asal Prancis ini berbicara kepada Sky di sela-sela acara amal di Rumah Sakit Buzzi, Milan.
‘Memikirkan Scudetto Adalah Hal yang Wajar’
Fofana telah menjadi salah satu andalan di tim asuhan Massimiliano Allegri. Ia ditanya mengenai target tim musim ini.
“Seperti setiap pemain di tim ini, kami harus memikirkan Scudetto. Setiap tahun. Itu normal. Kami bekerja keras untuk ini, kami bermain untuk memenangkan setiap pertandingan, dan kami akan memastikan kemenangan di akhir.”
“Saya tidak ingin mengatakan bahwa tujuannya hanyalah Scudetto, bahwa jika kami tidak meraihnya, musim ini adalah kegagalan. Tetapi jika kami memenangkannya, setelah apa yang terjadi tahun lalu, itu akan menjadi kebahagiaan besar bagi tim.”

Peran Allegri dalam Mengubah Mentalitas
Ia kemudian mengungkap peran penting sang pelatih. Allegri dinilai berhasil mengubah mentalitas tim setelah musim lalu yang mengecewakan.
“Mentalitas tim. Setelah tahun lalu, kami agak lesu: kami ingin melakukan lebih dari yang kami lakukan. Pelatih datang dengan keinginan untuk bermain bagus, ia menanamkan lebih banyak kepercayaan diri pada tim, dan ia segera membuat kami mengerti bahwa kita akan melihat hasilnya di akhir.”
“Kami jelas punya lebih banyak waktu untuk mempersiapkan pertandingan: kami bermain satu pertandingan seminggu… Pelatih telah mengubah banyak hal, begitu pula para pemain baru. Dan para penggemar telah kembali ke stadion.”
Kepercayaan pada Tim dan Pesan untuk Leao
Di tengah badai cedera, Fofana tetap percaya pada kekuatan skuad. Ia juga memberikan pesan dukungannya untuk Rafael Leao.
“Saya percaya pada seluruh tim: para pemain yang akan hadir pada hari Minggu akan bermain dengan baik, bahkan menggantikan mereka yang cedera. Semua orang tahu apa yang perlu dilakukan.”
“Dia [Leao] seharusnya tidak mengharapkan apa pun dari saya: Saya tidak lebih berpengalaman darinya. Saya hanya memberinya kepercayaan saya: ketika Rafa bersemangat, dia melakukan hal-hal di lapangan yang tidak bisa dilakukan orang lain.”
Wawancara Youssouf Fofana ini dilakukan di tengah kunjungannya ke rumah sakit anak. Anekdot ini menunjukkan sisi lain dari para pemain Milan. Di luar lapangan, mereka juga memiliki kepekaan sosial.
Pernyataan Fofana yang dewasa dan penuh keyakinan, baik saat membahas Scudetto maupun saat mendukung Leao, seolah menjadi cerminan dari mentalitas baru yang sedang dibangun Allegri: sebuah tim yang tidak hanya kuat di lapangan, tetapi juga solid dan rendah hati di luarnya.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di Beritamilan.com.