Zlatan Ibrahimovic kembali menyuarakan pendapatnya. Ia memberikan sebuah wawancara panjang dan menarik. Wawancara itu ia berikan di atas panggung Festival dello Sport di Trento. Ia membahas segala aspek kehidupannya di AC Milan.
Mulai dari perannya, hingga pembelaan penuh untuk Rafael Leao dan pujian luar biasa untuk Luka Modric.
Peran Baru, Refleksi Diri, dan Pujian untuk Tare

Ibrahimovic memulai dengan menjelaskan perannya saat ini. Ia juga melakukan introspeksi dan mengakui perannya musim lalu terlalu berlebihan.
“Saat ini saya perwakilan RedBird, yayasan yang memiliki Milan. Saya berusaha membantu semua orang menjadi lebih baik.”
“Hanya tiga bulan [beristirahat]. Lalu mereka pindah ke peran baru ini. Setelah setahun saya potong rambut, setahun lagi saya akan botak (tertawa).”
“Peran saya tidak berubah, selalu sama, saya mewakili kepemilikan. Tahun lalu saya melakukan lebih dari yang seharusnya, tidak ada yang meminta saya, sayalah yang ingin melakukannya, tetapi saya tidak menyukainya.”
“Klub telah menambahkan apa yang kurang: kini ada sosok yang selalu berhubungan dengan para pemain dan pelatih, yaitu Igli Tare dan dia melakukannya dengan baik,” kata Ibrahimovic.
Pembelaan Penuh Gairah untuk Rafael Leao

Aspek kedua yang sangat penting adalah pembelaannya untuk Rafael Leao. Ia secara terbuka ‘pasang badan’ untuk sang bintang dari semua kritik.
“Mari kita ingat bahwa selama persiapan dia adalah yang terbaik, lalu dia absen selama sebulan dan dia perlu kembali bugar. Tentu saja kita mengharapkan keajaiban, karena Leao memang ajaib!”
“Kita akan selalu membicarakannya, karena dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia… ketika kami memenangkan Scudetto, saya dapat mengatakan bahwa dia memenangkannya sendirian…”
Modrić Sang ‘Master’ dan Dampaknya

Ibra memberikan pujian yang luar biasa tingginya untuk Luka Modric. Ia menyebutnya sebagai esensi dari sepak bola itu sendiri.
“Dia seorang master. Ketika dia melangkah di lapangan, dia adalah sepak bola, dia bukan bermain sepak bola. Dia memiliki karier yang luar biasa.”
“Ancelotti memberi tahu kami bahwa dia satu-satunya pemain Real Madrid yang tidak pernah cedera. Dia memiliki mentalitas yang luar biasa. Selebrasinya setelah Milan-Napoli menunjukkan segalanya. Itu adalah gairah, identitas, dia seorang master.”
“Kami sangat senang dengan Luka… Memiliki seseorang seperti Modric di sekitar Anda membuat Anda berbuat lebih banyak. Jika dia berlari di lapangan, yang lain melihatnya dan kemudian berlari dua kali lebih keras.”
Kisah dengan Allegri, Capello, dan Camarda

Terakhir, ia berbagi beberapa anekdot menarik. Ia berbicara tentang hubungannya dengan Allegri, pelatih yang paling berpengaruh, dan pesan untuk Camarda.
“Berkali-kali [berdebat dengan Allegri]. Banyak yang ingat apa yang terjadi di London melawan Arsenal… Dengan dua pemenang, hal-hal seperti ini terjadi, itu normal.”
“Setelah pertandingan Juventus, saya berada di ruang ganti… Mereka semua marah karena itu adalah pertandingan yang bisa dimenangkan.”
“Saya selalu memilih Capello. Dialah yang membuat saya melangkah dari pemain hebat menjadi juara… Capello mengubah saya dari pemain biasa menjadi seperti binatang.”
“Saya sangat peduli pada Camarda. Saya berfoto dengannya ketika dia masih kecil… Saya menunggu gol pertamanya di Serie A untuk mengirimkan pesan itu. Saya berharap dia melakukannya bersama Milan.”
Wawancara Zlatan Ibrahimovic di Festival dello Sport ini lebih dari sekadar kumpulan anekdot; ini adalah sebuah masterclass dalam komunikasi dan kepemimpinan.
Dari pengakuan kesalahannya yang rendah hati, pembelaannya yang kuat terhadap aset klub, hingga pujiannya yang tulus pada para juara, Ibra menunjukkan perannya yang baru dengan sempurna. Ia bukan lagi sekadar pemain, melainkan seorang negarawan klub, yang kata-katanya kini menjadi perisai sekaligus cambuk bagi I Rossoneri.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di Beritamilan.com.