Penyerang ikonik Italia, Mario Balotelli, telah berbicara tentang berbagai topik, mulai dari pengalaman masa lalunya di Inter dan AC Milan, hingga komentarnya mengenai kembalinya Adriano Galliani. Wawancara ini datang menjelang ulang tahunnya yang ke-35 besok.
Setelah meninggalkan Genoa dengan status bebas transfer, ‘Super Mario’ kini sedang mencari pelabuhan terakhir dalam kariernya yang penuh warna.
Perjalanan Karier Penuh Warna
Balotelli pernah menjadi bagian dari tim Inter yang meraih treble, memenangkan Liga Primer bersama Manchester City, dan menikmati dua periode berbeda bersama Rossoneri. Kariernya yang unik juga telah membawanya bermain di Prancis, Turki, dan Swiss.
Kini, dengan status bebas transfer, ia membuka diri tentang masa lalu, masa depan, dan pandangannya terhadap sepak bola Italia saat ini.
Pandangan ‘Super Mario’
Dalam sebuah wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Balotelli menjawab berbagai pertanyaan dengan gaya khasnya. Berikut adalah transkrip lengkap dari wawancaranya, seperti yang disampaikan oleh Calciomercato.com.
Di mana kita akan bertemu lagi di lapangan?
“Saya ingin menjawab, tapi saya tidak bisa (tertawa). Mimpi? Bermain untuk Real Madrid… Sebenarnya, saya mencari klub yang akan memberi saya kepercayaan diri.
“Saya bahagia dan merasa siap. Saya ingin bermain dua atau tiga tahun lagi dan kemudian saya akan pergi ke saudara saya, Enock, yang saat ini bermain untuk Vado di antara para pemain amatir. Bagaimanapun, saya berjanji kepadanya bahwa saya akan mengakhiri karier saya bermain dengannya.”
Bagaimana dengan Barcelona?
“Saya masih punya mimpi, yaitu menghabiskan waktu di Barcelona, lalu Moratti menawarkan lebih banyak kepada Lumezzane dan saya pindah ke Inter. Itu adalah pengalaman yang luar biasa, saya bersama saudara-saudara Dos Santos, bersama Thiago Alcantara, Bojan.
“Kami bermain bebas. Mereka hanya mengajarkan teknik: berhenti dan mengoper dengan cepat, tanpa taktik. Senang rasanya bisa bermain di lapangan, tim itu tidak legal, kami menang 15-0.”
Anda telah bermain untuk kedua klub Milan…
“Saya telah memberikan dan memberikan banyak hal di kedua klub. Sewaktu kecil, saya adalah penggemar Nerazzurri karena idola saya adalah Ronaldo sang Fenomenal, dan saya tidak pernah menyembunyikan rasa sayang saya kepada Rossoneri. Tapi menjadi penggemar adalah hal yang berbeda. Saya senang untuk Allegri, dan senang melihat Galliani kembali, dua sosok penting.”
Bagaimana Anda merenungkan karier Anda di tim nasional?
“Saya seharusnya bisa lebih berusaha. Saya masih menyesali tim nasional: Saya seharusnya bisa bermain lebih banyak. Apakah saya mencetak 14 gol seperti Rivera? Lupakan saja. Jika saya memiliki lebih banyak kesempatan, mungkin saya bisa lebih dekat dengan Riva.
“Beberapa orang tidak menginginkan saya di tim nasional… Tapi itu sudah berlalu. Gattuso pantas mendapatkan doa terbaik saya, dia akan memberikan segalanya.”
Bagaimana dengan para penyerang muda yang dimiliki Italia?
“Ini masalah serius. Pemain muda tidak diberi konsistensi, mereka dikirim ke liga bawah, dan setelah beberapa bulan mereka sudah berpindah klub. Mereka tersesat. Pio Esposito, Francesco Camarda, dan Lorenzo Venturino? Saya berlatih dengan Venturino di Genoa, dia punya tembakan yang bagus: dia pantas dipercaya.
“Saya juga melihat Camarda dalam beberapa cuplikan di AC Milan dan saya penasaran untuk melihat bagaimana perkembangannya di Lecce. Tapi saya terutama menyukai Pio. Saya kenal saudaranya, Seba, dan saya telah melihatnya langsung beberapa kali di Brescia.
“Dia memiliki segalanya untuk menjadi besar. Saya harap dia berhasil di Inter; dia bisa menjadi paket kejutan. Tapi untuk tetap berada di level atas, Anda harus memecahkan kebuntuan.”
Mau mentraktir admin secangkir kopi? Silakan klik link berikut ini: https://trakteer.id/beritamilan. Forza Milan!
