Jeda internasional kali ini menjadi sorotan. Fokusnya tertuju pada Rafael Leao. Bintang AC Milan ini berada di bawah tekanan besar. Performanya yang kurang meyakinkan saat melawan Juventus masih menjadi perbincangan hangat.
Kini, waktunya telah tiba baginya untuk mengubah strategi dan menjawab semua kritik.
Waktunya Mengubah Strategi
Jurnalis Antonio Vitiello memberikan analisisnya. Ia menuliskannya dalam editorial untuk MilanNews. Menurutnya, Leao kini harus mengubah strateginya. Cederanya telah berlalu. Ia perlu segera memulihkan kondisi atletis terbaiknya.
“Lagipula, ia ditakdirkan untuk selalu menjadi pusat kritik karena semua orang mengharapkan yang terbaik darinya. Itulah takdirnya, dan akan selalu begitu.”
“Namun, waktunya telah tiba untuk mengubah strategi, karena cederanya kini telah berlalu, tetapi ia perlu memulihkan kondisi atletisnya. Sedemikian rupa sehingga pelatih tim nasional Portugal memulangkannya justru untuk melatih kebugarannya.”

Pepatah Allegri dan Dukungan Klub
Massimiliano Allegri telah memberikan pesan yang sangat jelas. Vitiello kembali mengingatkan pepatah sang pelatih. Namun, di balik semua tuntutan keras, klub tetap memberikan dukungan penuh.
“Pepatah yang diucapkan oleh Tuan Allegri beberapa hari yang lalu tentang Rafa masih terngiang hingga saat ini: ‘Tuhan akan menolong mereka yang menolong dirinya sendiri.’”
“Di usia 26, tidak ada waktu tersisa; dia harus tetap menjadi pemain bagus atau mencoba menjadi sesuatu yang lebih. Dan yang pertama menginginkannya pastilah Rafa. Namun, dia harus selalu didukung, karena dia adalah aset penting bagi AC Milan.”
Kemarahan yang Menjadi Bahan Bakar

Rasa frustrasi setelah laga di Turin masih sangat terasa di Milanello. I Rossoneri merasa telah membuang dua poin penting. Allegri akan menggunakan kemarahan ini. Ia akan menjadikannya sebagai bahan bakar untuk laga berikutnya melawan Fiorentina.
“Perasaan di Milanello adalah kami telah membuang dua poin dalam pertandingan langsung, karena tujuannya, tentu saja, untuk memenangkan Scudetto.”
“Pelatih asal Tuscan itu akan memanfaatkan kemarahan banyak pemain untuk kembali ke lapangan melawan Fiorentina dengan keinginan untuk segera kembali ke jalur kemenangan.”
Jeda internasional ini menjadi sebuah anekdot paradoks bagi Rafael Leao. Di satu sisi, ia jauh dari hiruk pikuk media klub. Di sisi lain, sorotan justru semakin tajam tertuju padanya.
Kepulangannya lebih awal ke Milanello bukan sekadar untuk berlatih. Ini adalah awal dari sebuah misi pribadi: menjawab kritik, memenuhi tuntutan Allegri, dan membuktikan bahwa ia siap membuat lompatan dari pemain bagus menjadi seorang juara sejati.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di Beritamilan.com.