Usai Tahan Imbang Inter, Sergio Ramos Justru Puji Habis Milan Era Sacchi & Maldini!

Pict. Boursorama.com

Bek legendaris asal Spanyol, Sergio Ramos, berhasil memberikan kejutan bagi Inter Milan saat timnya, Monterrey, menahan imbang Nerazzurri pada pertandingan pembuka Piala Dunia Antarklub FIFA 2025, Selasa (17/6/2025) malam. Setelah pertandingan, ia justru mengungkapkan kekaguman lamanya pada rival sekota Inter, yaitu AC Milan.

Sergio Ramos sendiri masih melanjutkan karier bermainnya yang gemilang di usianya yang kini telah menginjak 39 tahun. Ia akan dikenang sebagai salah satu bek tengah paling ikonik yang pernah ada dalam sejarah sepak bola, berkat kepemimpinannya yang luar biasa di lini belakang dan juga bakatnya dalam mencetak gol-gol penting di lini depan.

Ia menghabiskan enam belas musim yang sangat sukses bersama Real Madrid, memenangkan empat gelar Liga Champions UEFA saat berada di klub tersebut. Ia juga berhasil memenangkan dua Kejuaraan Eropa UEFA dan Piala Dunia FIFA 2010 bersama tim nasional Spanyol, dan bahkan dilaporkan sempat berada dalam pembicaraan untuk pindah ke AC Milan pada tahun 2021 lalu.

Ungkapan Kekaguman untuk Milan Era Sacchi dan Maldini

Bacaan Lainnya

Di akhir pertandingan melawan Inter – yang berakhir dengan hasil imbang 1-1 – bek tengah asal Spanyol yang kini membela klub Meksiko, Monterrey, tersebut berbicara dalam sebuah sesi konferensi pers. Dalam kesempatan itu, ia mengakui bahwa dirinya selalu memiliki rasa simpati dan kekaguman pada beberapa tim legendaris AC Milan di masa lalu.

“Serie A adalah sebuah liga yang selalu saya ikuti dan kagumi,” ujarnya. “Itu semua berkat Milan-nya [Arrigo] Sacchi dan kemudian Milan-nya Paolo Maldini,” ungkap Ramos, seperti yang disampaikan oleh MilanNews.

Kenangan Rivalitas dan Rasa Hormat pada Sepak Bola Italia

Ramos kemudian melanjutkan dengan rasa hormatnya terhadap para pemain legendaris Italia. “Saya cukup beruntung karena bisa bermain melawan pemain-pemain hebat asal Italia, seperti [Gianluigi] Buffon, [Andrea] Pirlo, dan banyak lainnya.”

“Selalu menjadi sebuah kesenangan tersendiri untuk bisa menghadapi tim-tim asal Italia. Itu semua karena sejarah besar yang mereka miliki dan apa yang telah mereka berikan bagi dunia sepak bola,” tutupnya.

Perspektif Penulis:

Komentar Sergio Ramos setelah pertandingan melawan Inter ini adalah sebuah “sindiran” berkelas yang pastinya akan sangat dinikmati oleh para pendukung AC Milan. Bagi seorang bek legendaris, yang telah menjadi rival sengit bagi banyak tim Italia selama bertahun-tahun bersama Real Madrid, untuk secara spesifik memuji era keemasan AC Milan (Sacchi dan Maldini) tepat setelah berhasil menahan imbang rival sekota mereka, Inter, di panggung dunia adalah sebuah manuver psikologis yang cerdas. Ini seolah menjadi pengingat halus akan sejarah dan DNA Eropa yang lebih mentereng yang dimiliki oleh I Rossoneri.

Bagi AC Milan sendiri, yang saat ini tengah berada dalam fase sulit dan melakukan pembangunan kembali di bawah Massimiliano Allegri dan Igli Tare (dan bahkan tidak berpartisipasi dalam turnamen ini), mendengar warisan besar klub mereka dihormati oleh ikon sekaliber Ramos tentu menjadi sebuah suntikan moral yang menyenangkan. Ini adalah pengingat akan standar tinggi yang harus mereka kejar untuk bisa kembali ke level tersebut.


Terus setia bersama kami di Beritamilan.com untuk mendapatkan update berita AC Milan yang diulas secara lebih mendalam setiap harinya.

Pos terkait