Berita AC Milan – Langkah besar dalam pergerakan lini serang AC Milan terungkap dengan upaya merekrut Mehdi Taremi dari FC Porto dalam hitungan hari menjelang penutupan jendela transfer. Namun, sepertinya operasi ini tidak datang tanpa pertimbangan yang cermat terhadap kelebihan dan kekurangannya.
Informasi yang diungkap oleh Tuttosport (melalui PianetaMilan) menegaskan bahwa AC Milan tengah melakukan negosiasi langsung dengan pihak Porto terkait transfer Mehdi Taremi. Namun, dalam mempertimbangkan langkah ini, klub juga memilah sisi positif dan negatif dari potensi kesepakatan ini.
Dalam hal kelebihan, Olivier Giroud, meskipun masih menjadi andalan, akan memasuki usia 37 bulan depan. Dalam konteks ini, manajemen perlu mengelola tingkat kerja Giroud dengan bijak.
Kehadiran Taremi diharapkan dapat memberikan Giroud waktu istirahat yang diperlukan, sambil tetap mampu berkontribusi sebagai starter. Kualitas dan pengalaman Taremi menjadikannya pilihan yang mungkin dalam merumuskan formasi serangan.
Taremi juga memiliki pengalaman yang kuat dalam berlaga di Liga Champions dan catatan mencetak gol yang mengesankan bersama Porto. Keahliannya dalam mencetak gol dari berbagai situasi menjadi nilai tambah, terutama saat menghadapi tim-tim yang bermain dengan fisik keras.
Selain itu, mempertimbangkan bahwa Noah Okafor atau Lorenzo Colombo mungkin belum sepenuhnya siap untuk berperan aktif, Taremi dapat menjadi alternatif yang berpengalaman.
Namun, dalam segi kerugian, fakta bahwa Taremi telah mencapai usia 31 tahun menjadi pertimbangan serius. Selain itu, Porto meminta sejumlah besar uang untuk melepaskan sang striker, meskipun kontraknya baru akan berakhir pada tahun 2024.
Jika Milan sepakat dengan permintaan Porto, ini akan menjadi investasi yang signifikan dan bisa mengurangi dana yang dapat digunakan untuk merekrut pemain muda pada jendela transfer berikutnya.
Langkah ini juga dapat memiliki dampak pada peran Noah Okafor. Dengan adanya Giroud dan potensi kedatangan Taremi di lini serang tengah, serta pemain seperti Pulisic dan Chukwueze di sisi kanan (ditambah Luka Romero), Okafor mungkin akan menjadi pilihan ketiga sebagai striker.
Hal ini bisa berarti waktu bermain yang terbatas untuk pemain internasional Swiss ini, yang kemungkinan akan menjadi wakil Leao di posisi penyerang. Pertanyaan muncul: Apakah potensi yang dimiliki oleh Okafor akan terbuang sia-sia karena minimnya waktu bermain?
Dalam menghadapi situasi ini, AC Milan harus mengambil keputusan yang cermat dan berimbang, mengingat potensi positif yang bisa dibawa oleh Taremi, namun juga tidak melupakan konsekuensi dan dampaknya terhadap dinamika tim serta masa depan pemain muda seperti Okafor.