Tijjani Reijnders Ungkap Makna Selebrasi Ikoniknya Lawan Inter dan Rahasia Musim Gemilangnya

Photo: acmilan.com

Gelandang AC Milan, Tijjani Reijnders, telah menjelaskan makna di balik selebrasi golnya yang khas, dan mengapa ia begitu gembira melakukannya saat melawan rival sekota, Inter, pada Kamis dini hari kemarin.

Reijnders sedang menikmati musim yang luar biasa, mencatatkan 15 gol di semua kompetisi sejauh ini. Performa apiknya membuatnya terus dikaitkan dengan klub-klub besar, namun pemain asal Belanda ini baru saja menegaskan komitmennya bersama Rossoneri dengan menandatangani perpanjangan kontrak hingga tahun 2030.

Gol terbarunya tercipta pada Kamis dini hari kemarin dalam kemenangan 3-0 di laga Derby della Madonnina melawan Inter. Golnya menjadi gol ketiga yang memastikan agregat 4-1 di akhir pertandingan, sekaligus mengakhiri perlawanan Inter dan membawa Milan melaju ke final Coppa Italia untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir.

Dalam sebuah wawancara panjang dengan La Gazzetta dello Sport, Reijnders berbicara tentang keputusannya memperbarui kontrak, musimnya yang fantastis, dan ambisinya untuk meraih lebih banyak trofi.

Wawancara dengan Tijjani Reijnders:

  • Tanya: Reijnders, apa maksud Anda pada hari Rabu (Kamis waktu Indonesia) ketika – setelah mencetak gol 3-0 – Anda pergi ke bawah Curva Sud (tribun pendukung Milan) dan menunjuk ke lambang Milan?
    • Reijnders: “Milan berwarna merah dan hitam karena Inter belum pernah mengalahkan kami musim ini. Kami menunjukkan apa yang bisa kami lakukan, dan (kemenangan) yang terakhir adalah yang terbaik dari lima derby yang telah dimainkan.”
  • Tanya: Bisakah Anda menjelaskan apa arti selebrasi dengan tangan terbuka di bawah Curva?
    • Reijnders: “Itu adalah gambaran yang muncul di benak saya beberapa waktu lalu. Ketika saya di rumah, saya sering bercanda, dan jika ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai keinginan saya, saya sering berkata… ‘C’est la vie’, atau ‘inilah hidup’. Gerakan tangan saya itu merangkum motto saya, tetapi saya lebih suka melakukannya di lapangan setelah mencetak gol daripada ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan saya.”
Photo: www.acmilan.com
  • Tanya: Putra Anda, Xavien, juga ada di foto Anda saat menandatangani perpanjangan kontrak…
    • Reijnders: “Dia adalah bintang masa depan sepak bola (tertawa). Setelah setiap gol, saya menyilangkan tangan dan membentuk huruf ‘X’ untuknya. Begitu ia lahir, saya memberi tahu istri saya, Marina, bahwa saya akan merayakannya dengan cara itu dan saya terus melakukannya. Nanti kalau saya punya tiga anak, menuliskan inisial setiap orang akan lebih rumit.”
  • Tanya: Apa rahasia musim Anda sejauh ini, musim dengan 15 gol dan empat assist?
    • Reijnders: “Setiap pemain ingin mencetak gol dan memberikan assist kepada rekan satu timnya. Dulu saya sering berada di posisi untuk mencetak gol, tetapi saya tidak sekonkret (efektif) seperti sekarang.”
    • “Dalam beberapa bulan terakhir, saya banyak bekerja keras, saya telah berbicara dengan teman-teman dan keluarga, terutama dengan ayah saya, Martin, dan saudara laki-laki saya, Eliano. Mereka telah membantu saya memahami cara membantu tim dengan permainan saya.”
  • Tanya: Apakah Anda lebih banyak bekerja pada aspek mental atau teknis?
    • Reijnders: “Terutama mental. Sekarang, ketika saatnya menendang (bola ke gawang) atau mencoba memberikan umpan (assist), saya merasa lebih fokus, darah saya menjadi lebih dingin (lebih tenang dan terkontrol).”

Wawancara ini memberikan gambaran mendalam tentang sosok Reijnders, baik di dalam maupun di luar lapangan, serta faktor-faktor yang berkontribusi pada performa gemilangnya musim ini bersama AC Milan.

Pos terkait