Pelatih Juventus, Thiago Motta, menegaskan bahwa kemenangan 2-0 atas AC Milan merupakan hasil dari persiapan yang matang. Ia mengungkapkan bahwa timnya telah berusaha keras untuk “membangun” kemenangan ini, dengan fokus pada pengurangan kesalahan selama pertandingan.
Pembalasan yang Manis
Juventus datang ke pertandingan ini dengan rasa sakit dari kekalahan 2-1 di semifinal Supercoppa Italiana melawan Milan. Dalam laga tersebut, Bianconeri sempat memimpin tetapi gagal mempertahankan keunggulan, sehingga kemenangan kali ini menjadi kesempatan untuk menebus kesalahan.
“Setiap momen hari ini adalah hasil dari kerja keras untuk menampilkan performa yang kami lakukan dan meraih kemenangan,” kata Motta kepada DAZN. Ia mengapresiasi usaha pemain yang telah berjuang mengatasi berbagai kesulitan hingga meraih hasil positif ini.
Dominasi dan Kualitas Tim
Meskipun Milan memiliki lebih banyak peluang di babak pertama, Juventus menunjukkan dominasi dalam penguasaan bola. Motta menjelaskan bahwa dalam pertandingan sebelumnya melawan Atalanta, timnya melakukan kesalahan teknis yang memberi kepercayaan diri kepada lawan.
“Dengan membuat lebih sedikit kesalahan, secara psikologis kami membuat Milan yakin bahwa mereka menghadapi tim dengan intensitas dan kualitas yang tinggi,” tambah Motta. Samuel Mbangula, yang mencetak gol pembuka, dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Pertandingan berkat kontribusinya yang signifikan.
Strategi Agresif Melawan Milan
Juventus menerapkan strategi agresif dengan menekan tinggi di sekitar area penalti. Motta menjelaskan bahwa hal ini bertujuan untuk menghentikan Mike Maignan, kiper Milan, agar tidak bisa mengalirkan bola dengan baik kepada rekan-rekannya.
“Kami ingin bermain sangat agresif, tidak memberi Milan waktu untuk menguasai bola,” tegas Motta. Meskipun Kenan Yildiz mengalami masalah otot dan Dusan Vlahovic hanya tampil sebentar dari bangku cadangan, Juventus tetap optimis menjelang laga Liga Champions melawan Club Brugge.