Perpisahan dengan seorang legenda seringkali meninggalkan luka yang lebih dalam dari sekadar kekosongan di struktur manajemen klub dan hal ini dirasakan betul oleh Theo Hernandez. Dalam sebuah wawancara jujur, mantan bek kiri andalan AC Milan itu membongkar betapa drastisnya perubahan atmosfer di Milanello setelah pemecatan Paolo Maldini.
Hernandez, yang kini telah meninggalkan Milan (dua tahun pasca kepergian Maldini), merefleksikan momen transisi tersebut sebagai titik balik negatif bagi Rossoneri. Baginya, pemecatan Maldini bukan hanya soal pergantian direktur, tapi hilangnya jiwanya klub.
“Semuanya Menjadi Lebih Buruk”
Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Theo tidak menahan diri. Ia menyebut bahwa arah baru yang diambil pemilik klub tidak lagi sejalan dengan nilai-nilai yang dulu membawanya ke San Siro.
- Perubahan Atmosfer: “Ketika aku tiba, klub memiliki Massara, Boban, dan Maldini, idolaku… tetapi setelah Paolo, semuanya berubah menjadi lebih buruk.”
- Alasan Hengkang: “Arah yang diambil klub dan beberapa keputusannya tidak mencerminkan nilai-nilai dan ambisi yang membawaku ke sini.”
Insiden Jersey dan Hilangnya Identitas

Theo juga menceritakan sebuah insiden yang menggambarkan ketegangan internal antara pemain yang loyal pada sejarah klub dengan manajemen baru.
- Protes Diam: “Tahun lalu, saya dan Calabria datang ke Milanello mengenakan jersey Paolo (Maldini), dan beberapa orang tidak menyukainya.”
- Merobek Bendera: Theo menggunakan metafora tajam, menyebut manajemen telah “merobek bendera tanpa alasan.” Menurutnya, selain Zlatan Ibrahimovic, semangat asli Milan sudah tidak terasa lagi di sana.
Kenangan Ibiza dan Sang Pewaris
Hubungan Theo dan Maldini memang sangat spesial. Semuanya bermula dari pertemuan di Ibiza pada 2019 yang mengubah karier Theo selamanya.
“Hari ketika dia meneleponku untuk bertemu adalah hari terbaik dalam hidupku… Jika aku menjadi seperti sekarang ini, itu berkat dia. Bajunya dengan dedikasi: ‘Theo, pewarisku yang berharga’ membuatku emosional.”
Pengakuan ini menegaskan bahwa bagi Theo Hernandez, AC Milan tanpa Paolo Maldini hanyalah sebuah klub biasa yang telah kehilangan kompas moral dan identitas sejatinya.
Ingin mentraktir penulis secangkir kopi? Silakan KLIK DISINI.




