Di balik saga transfer Ardon Jashari yang berlarut-larut, ternyata ada sebuah jaminan tak terlihat yang membuat AC Milan tetap tenang dan yakin. Sebuah laporan dari Italia mengungkap adanya peran tradisi kuno Albania di balik kesetiaan sang pemain.
Kekuatan dari sebuah janji pada akhirnya menjadi kunci yang memastikan gelandang asal Swiss itu berlabuh ke San Siro.
Janji di Tengah Ketidakpastian
Seperti diketahui, negosiasi untuk Jashari berlangsung sangat alot dan penuh liku. Di beberapa titik, kesepakatan tampak akan gagal, namun Milan tidak pernah panik dan terus menunggu dengan sabar.
Rupanya, kesabaran itu didasari oleh jaminan yang telah mereka terima langsung dari Jashari, yang memiliki darah keturunan Albania.

Kekuatan ‘Besa’: Kode Etik Albania
La Gazzetta dello Sport menyoroti sebuah tradisi Albania kuno yang disebut ‘Besa’. Istilah ini bukan sekadar janji, melainkan sebuah ‘kode etik’ yang fundamental secara budaya dan mengikat kehormatan pribadi seseorang.
Sederhananya, Besa adalah sebuah kata yang dipegang teguh, dan kegagalan untuk menepatinya akan mendatangkan rasa malu bagi individu dan keluarganya. Pentingnya tradisi ini bahkan terbukti dalam peristiwa monumental seperti penyelamatan orang-orang Yahudi di Albania selama Perang Dunia Kedua.
Janji yang Ditepati
Meskipun tidak sekrusial peristiwa sejarah tersebut, Besa dari Jashari menjadi alasan mengapa Milan pada akhirnya berhasil mendapatkan pemain incaran mereka. Sang pemain telah memberikan ‘janji’-nya kepada Rossoneri.
Janji inilah yang membuatnya menolak semua tawaran dari klub lain dan terus mendesak untuk pindah hanya ke AC Milan. Pada akhirnya, kata yang telah diucapkan Jashari menjadi jaminan yang lebih kuat daripada kontrak apapun.
Mau mentraktir admin secangkir kopi? Silakan klik link berikut ini: https://trakteer.id/beritamilan. Forza Milan!