Kemungkinan laga AC Milan dan Como dimainkan di Perth, Australia, kini diragukan dan peluangnya disebut 50-50 oleh jurnalis Pietro Mazzara. Meskipun persetujuan UEFA sepertinya sudah meresmikan rencana tersebut, drama pembatalan laga Villarreal vs. Barcelona di Miami kini berdampak besar pada rencana Lega Serie A.
Tekanan Politik dan Penolakan Internal
Ada pembicaraan tentang tekanan eksternal yang kuat terhadap Lega Serie A untuk membatalkan pertandingan. Massimiliano Allegri dan pelatih Como, Cesc Fabregas, telah memberikan pendapat mereka, yang pada akhirnya tidak menyetujui gagasan tersebut. Beberapa pemain kunci seperti Adrien Rabiot dan Mike Maignan juga telah menyatakan penolakan mereka.
Sikap ini berbanding terbalik dengan manajemen Milan dan Como, yang justru menjadi pihak pertama yang mendukung inisiatif ini untuk mempromosikan merek dan memperluas visibilitas di pasar baru. Namun, kegaduhan yang terjadi mungkin akan menjadi terlalu berlebihan.

‘Kemungkinannya Benar-Benar Seimbang’
Pietro Mazzara menerbitkan kolom mingguannya untuk MilanNews dan sebagai bagian dari kolom tersebut, ia memberikan informasi terbaru tentang pertandingan kontroversial di Australia ini.
“Milan-Como di Perth, batasnya sangat tipis. Ada pertarungan politik tingkat tinggi yang sedang berlangsung, dan pembatalan Villarreal-Barcelona di Miami telah memberikan dorongan kuat bagi pihak oposisi yang tidak ingin pertandingan antara kedua klub Lombardia tersebut dimainkan di Australia.”
“Sejauh ini, kemungkinannya benar-benar seimbang, tetapi pernyataan publik Allegri dan Fabregas juga memperjelas bahwa mereka juga lebih suka bermain di Italia daripada terbang ke belahan dunia lain. Alasannya? Beragam. Mulai dari perjalanan panjang menuju iklim, yang akan sangat berbeda dari Italia, hingga risiko kembali dengan pemain yang menderita masalah terkait flu.”
Masalah Logistik Jika Bermain di Italia

Jika laga Milan-Como batal ke Australia dan dipaksa digelar di Italia, masalah logistik baru justru muncul. Di mana pertandingan itu akan digelar?
- Laga harus dimainkan di stadion Serie A yang dilengkapi VAR dan Teknologi Garis Gawang (GLT).
- Stadion lain seperti Verona dan Reggio Emilia akan terisi penuh pada jadwal tersebut.
- Satu-satunya stadion yang tersedia di dekat kedua kota adalah Parma (Stadion Tardini).
Masalahnya, kapasitas Tardini (22.352 orang) akan menjadi bencana logistik. Stadion itu terlalu kecil untuk menampung hampir 40.000 pemegang tiket musiman Milan, selain harus menyisakan sebagian stadion untuk para penggemar Como.
Solusi lain adalah menunda pertandingan ke hari Rabu berikutnya atau bahkan membalik tempat pertandingan (dimainkan di San Siro), yang menurut Mazzara adalah harapan pribadinya. Dilema ini menunjukkan benturan klasik antara ambisi komersial klub untuk pasar global melawan pertimbangan kebugaran pemain dan logistik fans lokal.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di situs Beritamilan.com.





