AC Milan kembali ke puncak klasemen Serie A. Di balik kesuksesan ini, ada pengaruh besar dari sang pelatih, Massimiliano Allegri. Ia telah mengembalikan semangat persatuan dan gaya bermain yang telah lama hilang.
Kemenangan comeback 2-1 atas Fiorentina, di tengah badai cedera, adalah bukti terbaru dari kejeniusan taktiknya.
Taktik Jenius di Balik Laga Fiorentina
Harian Corriere dello Sport menganalisis masterclass Allegri. Di saat tim kehilangan 6 pemain kunci, ia justru mampu mengelola situasi dengan sempurna. Salah satu keputusan kuncinya adalah mencadangkan Santiago Gimenez.
Itu bukan sebuah hukuman. Itu adalah rencana taktis. Ia tahu ia hanya punya 5 pemain pengganti. Ia sengaja menyimpan Gimenez sebagai ‘kartu truf’ untuk babak kedua. Ia kemudian memberikan tanggung jawab penuh kepada Rafael Leão sebagai starter. Hasilnya? Leão mencetak dua gol, dan Gimenez masuk sebagai pengganti lalu memenangkan penalti penentu.
Pesan di Ruang Ganti: Tetap Membumi

Allegri tidak membiarkan timnya terlalu larut dalam euforia. Setelah kemenangan krusial itu, ia langsung memberikan pesan di ruang ganti. Ia mengingatkan bahwa “maraton masih sangat panjang”.
Ia ingin tim menikmati kemenangan, namun langsung fokus pada laga berikutnya melawan Pisa. Ia menanamkan mentalitas juara: kemenangan harus menjadi hal yang normal, bukan sebuah pengecualian.
Kisah tentang bagaimana Allegri mengubah krisis cedera parah menjadi sebuah kemenangan karakter adalah sebuah anekdot yang brilian. Ia tidak panik. Ia menyusun rencana cerdas, memotivasi pemain yang tersisa, dan membaca jalannya pertandingan dengan sempurna.
Tangan dingin Allegri telah terbukti. Ia tidak hanya mengembalikan Milan ke puncak klasemen, tetapi juga mengembalikan mentalitas pemenang yang telah lama hilang dari San Siro.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di Beritamilan.com.