Berita AC Milan – Kantor Kejaksaan Umum di Udine mengonfirmasi langkah serius dalam menindak tegas tindakan pelecehan rasis yang terjadi di Stadio Friulli pada pertandingan antara Udinese vs AC Milan.
Seorang pendukung Udinese, berusia 46 tahun, kini menghadapi proses pidana setelah terlibat dalam perilaku diskriminatif terhadap kiper AC Milan, Mike Maignan.
Latar Belakang Kejadian
Pada pertandingan yang berakhir dengan kemenangan 3-2 untuk Rossoneri, suporter Udinese melancarkan nyanyian rasis terhadap Maignan dari tribun penonton. Respon tegas Maignan dengan keluar lapangan mengakibatkan penangguhan pertandingan untuk beberapa menit.
Proses Hukum dan Penyelidikan Berlanjut
Otoritas kejaksaan umum, di bawah pimpinan Jaksa Massimo Lia, mengkonfirmasi proses pidana terhadap seorang pendukung Udinese. Meskipun satu individu sudah dikenakan larangan masuk stadion hingga lima tahun, penyelidikan masih berlangsung untuk mengklarifikasi semua rincian dan mengidentifikasi individu lain yang terlibat.
*video of racism to maignan*
absolutely not acceptable. how is this still happening in 2024. pic.twitter.com/x0ZmOhJtKr
— Inside Milan (@_InsideMilan) January 22, 2024
Hukuman dan Larangan
Pendukung berusia 46 tahun tersebut telah diberikan perintah DASPO, yang melarangnya memasuki stadion untuk jangka waktu hingga lima tahun.
Udinese sendiri mengambil langkah lebih jauh dengan memberikan larangan seumur hidup terhadap individu tersebut, menunjukkan komitmen klub dalam menanggapi tindakan diskriminatif dengan tindakan tegas.
Konsekuensi untuk Udinese
Selain hukuman individual, Udinese juga harus menanggung konsekuensi kolektif. Pertandingan kandang Serie A mendatang melawan Monza pada 3 Februari akan dipertandingkan secara tertutup sebagai respons langsung terhadap insiden rasis yang terjadi.
Keputusan ini memberikan pesan kuat bahwa klub tidak akan mentolerir perilaku diskriminatif di dalam stadion.
Pertandingan yang Membeku dan Pemulihan Maignan
Nyanyian rasis telah menghentikan jalannya pertandingan dan menyentak dunia sepakbola. Keberanian Maignan untuk keluar lapangan sebagai bentuk protes memperkuat kampanye anti-rasisme di dunia olahraga.
Kini, sambil menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut, tindakan hukum menjadi langkah konkret untuk mengakhiri perilaku diskriminatif dalam sepakbola Italia.