Para penggemar AC Milan kembali melayangkan pertanyaan tajam dan kritis mengenai kepemilikan klub, khususnya terkait kehadiran dan komitmen Gerry Cardinale, pasca musim 2024-2025 yang berakhir sangat mengecewakan.
Sorotan ini semakin mengemuka seiring dengan aktivitas bisnis Cardinale di luar lapangan hijau yang memicu perdebatan mengenai fokus utamanya.
Ketiadaan Milan di kompetisi Eropa musim depan menjadi pil pahit yang memperkuat keraguan para tifosi. Mereka menuntut kejelasan dan langkah nyata dari RedBird Capital.
Fokus Cardinale Terbelah? Dari Pers Inggris Hingga Nasib I Rossoneri
Seperti yang ditulis oleh La Gazzetta dello Sport baru-baru ini, jejak publik terbaru dari Gerry Cardinale muncul beberapa hari lalu ketika berita mengenai akuisisi bersejarah surat kabar The Telegraph oleh RedBird Capital, perusahaan miliknya, beredar luas di media internasional.
Dalam pernyataannya terkait akuisisi tersebut, Cardinale berbicara dengan antusias mengenai pembelian media itu, menyebut tujuannya adalah “untuk mengembangkan merek di Inggris dan internasional, berinvestasi dalam teknologinya, dan memperluas basis pelanggannya.”
Langkah investasi raksasa senilai hampir €600 juta ini, yang disebut sebagai ‘investasi terbesar di sektor pers Inggris dalam sepuluh tahun terakhir’, semakin menegaskan kegemaran Cardinale dalam melakukan diversifikasi portofolio investasinya.
Hal ini secara tak terhindarkan menimbulkan pertanyaan besar di kalangan para penggemar setia Milan, apakah I Rossoneri, yang diakui sebagai salah satu aset penting dalam portofolio RedBird, selalu dan akan tetap menjadi prioritas utama di tengah kesibukan bisnis lainnya.
Musim Gagal dan Langkah Pembenahan RedBird
Di tengah situasi yang digambarkan sangat rumit ini, di mana setiap tindakan dan keputusan pemilik Rossoneri kerap menjadi sorotan tajam serta bahan perbincangan hangat para penggemar, banyak yang bertanya-tanya mengenai langkah konkret apa yang akan diambil selanjutnya.
Para pendukung setia menuntut adanya kejelasan strategi dan visi untuk membangkitkan kembali Il Diavolo Rosso yang terpuruk dua belas poin lebih rendah dibandingkan musim sebelumnya dan, yang lebih menyakitkan, kini harus absen dari panggung kompetisi Eropa.
Kegagalan untuk lolos ke kompetisi Eropa musim depan merupakan pukulan telak bagi citra dan finansial Cardinale, bukan hanya karena alasan keberlanjutan finansial yang biasa digaungkan, tetapi juga karena kondisi ini sangat bertentangan dengan rencana ambisius pengembangan global merek AC Milan yang dicanangkannya sejak awal.
Menyadari musim yang gagal total dari perspektif olahraga, Cardinale dilaporkan telah mulai bergerak dengan menunjuk Igli Tare sebagai direktur olahraga baru dan memberikan arahan untuk meningkatkan elemen “ke-Italia-an” dalam struktur tim dan manajemen klub.
Stadion dan Struktur Kepemimpinan: Kunci Masa Depan Milan
Aspek krusial lain yang harus segera diklarifikasi oleh Gerry Cardinale secara tegas dan pasti dalam waktu dekat adalah mengenai keseimbangan kekuasaan dan peran masing-masing individu dalam struktur manajemen Milan.
Ketidakjelasan dalam pembagian wewenang ini, ditambah dengan kurangnya hasil positif di lapangan, telah memperumit situasi internal selama beberapa bulan terakhir, termasuk mengenai peran Zlatan Ibrahimović yang sebelumnya sempat ia definisikan sebagai “mata dan pancarannya” di Casa Milan dan Milanello.
Terakhir, namun tak kalah penting, adalah evolusi dari proses maha-penting pembangunan stadion baru, yang menjadi faktor fundamental untuk dapat memproyeksikan skenario masa depan apa pun terkait klub, termasuk potensi penjualan klub oleh Cardinale di kemudian hari.
Dengan Milan dan Inter yang dikabarkan kembali mempercepat kerja sama terkait San Siro dan tenggat waktu pembatasan kapasitas stadion yang semakin dekat pada November, kehadiran fisik Cardinale di Milan untuk mengurus isu vital ini sangat dinantikan oleh para penggemar yang mendambakan kepastian.
Perspektif Penulis:
Keresahan para penggemar AC Milan terhadap Gerry Cardinale dan RedBird Capital sangat bisa dipahami. Musim 2024-2025 yang berakhir tanpa tiket ke Eropa adalah sebuah kemunduran besar yang menuntut pertanggungjawaban dan, lebih penting lagi, tindakan nyata.
Sementara Cardinale sibuk dengan akuisisi bisnis lain seperti The Telegraph, Milan terasa seperti anak tiri yang kehadirannya sporadis hanya diingat sesekali.
Penunjukan Igli Tare dan penekanan pada “ke-Italia-an” adalah langkah awal yang positif, namun ini harus diikuti dengan visi yang jelas, investasi yang memadai, dan kehadiran kepemimpinan yang lebih terasa dari Cardinale sendiri.
Pelatih Sérgio Conceição dan Direktur Olahraga Igli Tare kini memikul beban berat untuk melakukan perbaikan cepat di tengah sorotan tajam terhadap pemilik. Isu stadion yang tak kunjung usai juga menambah daftar panjang pekerjaan rumah.
Jika Cardinale serius dengan proyek Milan sebagai aset global, ia perlu menunjukkan komitmen yang lebih dari sekadar transaksi finansial; ia perlu hadir dan memimpin dengan hati, sesuatu yang sangat dirindukan oleh para Milanisti saat ini.
Baca berita AC Milan terbaru setiap harinya dengan ulasan lebih mendalam hanya di situs Beritamilan.com.