Mantan pelatih AC Milan, Stefano Pioli, yang kini melatih klub Saudi Pro League Al Nassr, berbicara secara mendalam tentang pengalamannya menangani dua bintang Rossoneri, Theo Hernandez dan Rafael Leao, dalam sebuah wawancara dengan La Gazzetta dello Sport. Dalam wawancara tersebut, Pioli membahas tantangan, pendekatan, dan potensi besar yang dimiliki kedua pemain tersebut.
Theo Hernandez: Talenta Luar Biasa yang Butuh Dorongan Konstan
Pioli mengungkapkan bahwa menjaga motivasi Theo Hernandez adalah salah satu tantangan terbesar selama waktunya di Milan. Namun, ia juga menegaskan bahwa tidak ada bek kiri lain di dunia yang mampu mengubah jalannya pertandingan seperti Theo.
“Theo adalah orang yang baik,” ujar Pioli. “Namun, tidak ada satu hari pun di Milan di mana saya tidak harus terus mendorongnya. Dia membutuhkan penguatan positif dan negatif dalam ukuran yang sama.”

Pioli juga menjelaskan bahwa kritik terhadap dirinya karena hanya menggunakan pendekatan “lembut” kepada Theo tidak sepenuhnya benar.
“Mereka mengatakan saya hanya menggunakan wortel, tetapi itu tidak benar. Saya hanya tidak menunjukkan tongkat di depan umum,” tambahnya.
Menurut Pioli, meskipun Theo terkadang sulit untuk dimotivasi, bakatnya yang luar biasa membuatnya menjadi pemain yang tak tergantikan di Milan.
Rafael Leao: Kesabaran Adalah Kunci
Dalam wawancara tersebut, Pioli juga berbicara tentang Rafael Leao, yang sering menjadi sorotan karena inkonsistensinya. Mantan pelatih Milan itu menegaskan bahwa Leao membutuhkan pendekatan yang sabar untuk terus berkembang.
“Ketika Anda mengkritiknya begitu banyak, Anda melupakan kenyataan. Bahwa dia adalah seorang anak muda yang terus berkembang. Bahkan musim ini, dia telah menunjukkan peningkatan,” jelas Pioli.

Pioli percaya bahwa Leao memiliki potensi untuk menjadi salah satu pemain terbaik dunia, meskipun ia tidak yakin apakah pemain Portugal itu akan memenangkan Ballon d’Or.
“Saya tetap yakin bahwa Rafa masih bisa menjadi sangat kuat. Saya tidak tahu apakah dia akan memenangkan Ballon d’Or, tetapi dia bisa menjadi jauh lebih baik dari sekarang. Dia akan mencapainya,” tambahnya.
Menggunakan Cristiano Ronaldo sebagai Contoh untuk Leao
Pioli juga berbagi strategi unik yang ia gunakan untuk memotivasi Leao, yaitu dengan menjadikan Cristiano Ronaldo sebagai panutan.
“Ketika dia dulu pergi ke tim nasional, saya akan mengatakan kepadanya, ‘Perhatikan dengan saksama semua yang dilakukan CR7, lalu ceritakan kepada saya.’ Dia akan kembali, menceritakan tentang dirinya, dan saya akan berkata, ‘Apakah kamu melihatnya? Sekarang kamu juga melakukannya!’”

Menurut Pioli, pendekatan ini membantu Leao memahami pentingnya dedikasi dan profesionalisme dalam mencapai level tertinggi di sepak bola.
Kesimpulan
Wawancara ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana Stefano Pioli berhasil mengelola dua pemain bintang yang memiliki kepribadian dan kebutuhan yang berbeda.
- Theo Hernandez, dengan bakat luar biasanya, membutuhkan dorongan konstan untuk tetap termotivasi dan fokus.
- Rafael Leao, di sisi lain, membutuhkan pendekatan yang sabar dan inspirasi dari pemain kelas dunia seperti Cristiano Ronaldo untuk terus berkembang.
Pioli mungkin telah meninggalkan Milan, tetapi pengaruhnya terhadap perkembangan kedua pemain ini tetap terasa hingga saat ini. Dengan potensi besar yang dimiliki Theo dan Leao, keduanya diharapkan dapat terus menjadi pilar utama Rossoneri di masa depan.