Stefano Pioli, mantan pelatih AC Milan yang membawa klub meraih Scudetto pada musim 2021-22, kembali berbicara tentang waktunya bersama Rossoneri dan langkah barunya sebagai pelatih Al Nassr di Arab Saudi.
Dalam wawancara bersama Radio Serie A, Pioli mengenang momen-momen indahnya bersama Milan, hubungan dengan para pemain, serta refleksi atas perjalanan kariernya.
Keputusan untuk Pindah ke Arab Saudi
Setelah meninggalkan Milan pada akhir musim lalu, Pioli mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk bergabung dengan Al Nassr:
- Motivasi Baru: “Setelah 20 tahun di Italia, saya ingin mencoba sesuatu yang berbeda.”
- Pendekatan Profesional: “Cara mereka menghubungi saya sangat profesional, dan saya merasa ini adalah tantangan menarik.”
- Kembali ke Eropa: Meskipun kini berada di Arab Saudi, Pioli menegaskan bahwa ia akan kembali ke Eropa suatu hari nanti.
Kenangan Bersama AC Milan
Pioli, yang awalnya direkrut sebagai solusi sementara pada 2019, berhasil membuktikan dirinya dengan membawa Milan kembali ke puncak sepak bola Italia. Berikut beberapa poin penting yang ia sampaikan:
- Scudetto 2021-22: “Tato Scudetto saya sangat emosional. Saya tidak merasa menyesal dengan apa pun di Milan. Saya memberikan segalanya dan menerima banyak hal.”
- Nyanyian ‘Pioli sedang bersemangat’: “Momen itu terlalu indah untuk dilupakan. Saya pikir nyanyian itu harus tetap di Milan, karena itu adalah tempat yang tepat untuknya.”
- Hubungan dengan Pemain: Pioli berbicara tentang perannya sebagai “ayah sepak bola” bagi pemain seperti Theo Hernandez dan Rafael Leao, yang tumbuh pesat selama berada di bawah asuhannya.
- “Theo dan Leao istimewa karena kami tumbuh bersama. Mereka ceria, terkadang malas, tetapi mampu memengaruhi permainan secara positif atau negatif.”
- Ia juga menyebutkan bahwa Leao memiliki potensi untuk memenangkan Ballon d’Or jika ia terus berkembang.
Refleksi atas Transfer dan Pengembangan Pemain
Pioli menyoroti pentingnya pengembangan pemain dan bagaimana ia bekerja sama dengan direktur seperti Paolo Maldini dan Ricky Massara dalam proses transfer:
- Proses Transfer: “Saya selalu memberikan penilaian saya, dan mereka mencoba menutup kesepakatan. Saya jarang salah setelah bertemu dengan pemain.”
- De Ketelaere: Pioli mengakui bahwa situasi pemain muda Belgia itu sulit di Milan, tetapi ia senang melihat perkembangannya di bawah Gasperini di Atalanta.
- Reijnders dan Pulisic: Pioli memuji dampak langsung pemain baru Milan musim ini. “Reijnders adalah seorang juara, dan Pulisic memiliki mentalitas luar biasa serta menyenangkan untuk dilatih.”
Pandangan tentang Sergio Conceição dan Milan Saat Ini
Pioli memberikan dukungannya kepada pelatih baru Milan, Sergio Conceição, yang menggantikannya setelah Paulo Fonseca:
- “Conceição sadar akan tantangan ini dan akan membawa gayanya sendiri. Saya mendoakan yang terbaik untuknya.”
- Ia juga menegaskan bahwa pelatih baru tidak perlu terjebak dengan apa yang dilakukan sebelumnya, melainkan fokus pada pendekatan pribadi mereka.
Ke Mana Karier Pioli Akan Berlanjut?
Ketika ditanya tentang masa depannya, Pioli menjawab dengan humor dan optimisme:
- “Pada tahun 2035, saya akan terus melatih. Saya pikir ketika saya berusia 70 tahun, kita akan bertemu lagi.”
Kesimpulan
Stefano Pioli meninggalkan warisan yang kuat di AC Milan, baik dalam hal prestasi maupun pengaruhnya terhadap perkembangan pemain. Meskipun kini ia melanjutkan kariernya di Arab Saudi, kenangannya bersama Rossoneri akan selalu menjadi bagian penting dari perjalanan kariernya.
“Pioli sedang bersemangat” mungkin telah menjadi simbol kesuksesan Milan, tetapi Pioli sendiri terus melangkah maju, mencari tantangan baru sambil tetap menjaga hubungan erat dengan masa lalunya.”