Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, memberikan ucapan selamat kepada AC Milan setelah timnya gagal mempertahankan keunggulan dua gol dan kalah 3-2 dalam laga final Supercoppa Italiana yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi.
Kekalahan ini menjadi pukulan berat bagi Inter, yang sebelumnya tampak berada di jalur untuk meraih trofi Supercoppa keempat berturut-turut.
Jalannya Pertandingan
Inter Milan memulai laga dengan sangat baik, unggul 2-0 di babak pertama melalui gol dari Lautaro Martinez dan Mehdi Taremi. Dengan keunggulan tersebut, Inter tampaknya akan mengamankan trofi tanpa kesulitan.
Namun, babak kedua menjadi mimpi buruk bagi pasukan Simone Inzaghi. AC Milan bangkit dengan semangat juang luar biasa:
- Theo Hernandez mencetak gol tendangan bebas yang memperkecil ketertinggalan.
- Christian Pulisic menyamakan kedudukan dengan tendangan indah.
- Tammy Abraham mencetak gol kemenangan di menit-menit akhir, memastikan Milan mengangkat trofi pertama mereka di tahun 2025.

Komentar Simone Inzaghi
Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Inzaghi mencoba menganalisis apa yang terjadi dan mengungkapkan kekecewaannya atas hasil tersebut. Berikut adalah beberapa poin penting dari komentarnya:
Gol Theo Hernandez Membuka Jalan untuk Comeback AC Milan
Menurut Inzaghi, gol pertama Milan menjadi momen kunci yang mengubah jalannya pertandingan:
“Kami membuka kembali permainan, gol 2-1 mungkin dinodai oleh pelanggaran terhadap Asllani: ia mungkin tidak meniup peluit, tetapi bola itu milik kami dan di sana kami membuka kembali permainan yang tampaknya tertutup. Kami memegang kendali, tendangan bebas itu membuka kembali permainan.”
Ia juga mengakui bahwa timnya membuat kesalahan yang akhirnya memberikan momentum kepada Milan:
“Ada kesalahan dan ketidakakuratan, tetapi tim melakukan apa yang harus mereka lakukan untuk mencoba menang. Saya memiliki bek yang kelelahan, tetapi saya tidak bisa mengubahnya.”
Kelelahan dan Cedera Menjadi Faktor
Inzaghi menyebut bahwa beberapa pemain kunci yang absen, seperti Hakan Calhanoglu dan Marcus Thuram, serta beban jadwal yang padat, turut memengaruhi performa tim:
“Kami seharusnya menutup permainan dengan skor 2-0. Kami kembali ke Italia dengan kekalahan yang sangat menyakitkan, sangat lelah, dengan beberapa penyakit. Kami harus bereaksi seperti biasa.”
Ia juga menyoroti pentingnya memulihkan pemain yang cedera untuk menghadapi tantangan ke depan:
“Kami tahu bahwa kami harus bermain bagus untuk maju, memulihkan mereka, kami memiliki dua pemain penting yang sudah lama absen.”
Pujian untuk AC Milan
Meski kecewa, Inzaghi memberikan penghormatan kepada AC Milan atas semangat juang mereka:
“Pujian harus diberikan kepada tim lawan. Mereka tidak pernah menyerah, lalu ada kekurangan kami, karena tim seperti kami tidak boleh membiarkan lawan kembali ke permainan.”
Tantangan ke Depan untuk Inter
Kekalahan di Supercoppa Italiana ini menjadi momen refleksi bagi Inter Milan. Inzaghi menegaskan bahwa timnya harus belajar dari kesalahan dan bersatu untuk menghadapi pertandingan-pertandingan penting berikutnya:
“Kami harus bermain bagus, setelah kekalahan yang menyakitkan semua orang. Kami unggul dalam derby, kami harus bersatu setelah kesalahan yang membuat kami tidak bisa memenangkan trofi.”
Kesimpulan
Kekalahan ini menjadi pukulan besar bagi Inter Milan, yang sebelumnya tampak berada di posisi yang nyaman untuk memenangkan trofi. Namun, Simone Inzaghi menunjukkan sikap sportif dengan memberikan pujian kepada AC Milan atas kemenangan mereka.
Bagi Inzaghi dan timnya, fokus kini beralih ke pemulihan fisik dan mental untuk memastikan mereka tetap kompetitif di Serie A dan kompetisi lainnya. Kekalahan ini juga menjadi pengingat bahwa dalam sepak bola, keunggulan di atas kertas tidak selalu menjamin kemenangan di lapangan.