Berita AC Milan – Simon Kjaer turun ke lapangan bersama Milan untuk pertama kalinya pada 2022 ini dalam pertandingan persahabatan pra-musim melawan Olympique Marseille, delapan bulan setelah ia mengalami cedera ligamen.
Musim bek Denmark berusia 33 tahun itu harus berakhir Desember lalu setelah ia mengalami cedera lutut yang sangat serius, hanya beberapa menit setelah pertandingan liga melawan Genoa.
Cedera itu mengakhiri musim Kjaer bersama AC Milan, memaksanya untuk tetap absen saat rekan satu timnya berjuang dalam perebutan gelar Scudetto untuk pertama kalinya dalam 1 dekade.
Berbicara kepada Milan TV hari ini, Kjaer pertama kali membahas bagaimana rasanya kembali ke lapangan setelah cedera serius.
“Saya sangat senang. Delapan bulan yang lalu… Itu adalah perjalanan yang sangat panjang tetapi juga menyenangkan dalam beberapa bulan, kemudian kembali bersama tim setelah menderita selama delapan bulan.
“Saya senang berada di sini bersama rekan satu tim saya. Sekarang ada kebutuhan untuk berkembang, baik dengan tim maupun dengan pekerjaan pribadi.”
Dia menyinggung bagaimana perasaannya sekarang menuju musim baru.
“Saya baik-baik saja. Tentu saja saya merindukan ritme permainan, Anda dapat melakukan apapun yang Anda inginkan dalam latihan tetapi permainan sebenarnya adalah sesuatu yang berbeda. Sekarang saya perlu bermain, tetapi selalu fokus secara mental.”
Bek Denmark memberikan pemikirannya tentang kemenangan 2-0 Milan dalam pertandingan persahabatan atas tim Olympique Marseille yang berapi-api.
“Hari ini berjalan sangat baik melawan musuh yang kuat, yang memiliki banyak kualitas dan bermain satu lawan satu seperti Atalanta atau Verona.
“Departemen kami melakukannya dengan baik, kami tumbuh secara fisik. Kami berada di titik yang baik, lalu seperti yang kami katakan tahun lalu, kami bekerja setiap hari untuk tumbuh. Hari ini kami memiliki latihan yang bagus, pertandingan yang bagus melawan lawan yang kuat.”
Terakhir, Kjaer berbicara tentang pentingnya meraih clean sheet lagi, bahkan dalam pertandingan persahabatan pramusim.
“Penting untuk mengatakan bahwa mereka di depan melakukan pekerjaan luar biasa dengan tekanan. Jika ada tekanan di depan, itu keuntungan besar bagi kami di belakang. Jika tidak ada tekanan, maka dengan kualitas lawan yang kami temui, mereka bisa mencetak gol.
“Kami sedang mengerjakan fase bertahan dengan seluruh tim. Garis tinggi tetapi kami juga kompak, dari sudut pandang itu kami sangat bagus.” tutup kapten timnas Denmark itu.
