Pelatih kepala AC Milan, Sergio Conceicao, menyatakan bahwa timnya pantas meraih kemenangan atas Como meskipun menghadapi tantangan berat, terutama di babak pertama.
Dalam wawancaranya dengan DAZN (via MilanNews), Conceicao memuji beberapa pemain, termasuk Tijjani Reijnders, serta kontribusi para pemain pengganti yang membantu membalikkan keadaan.
Jalannya Pertandingan
Milan memulai pertandingan dengan lambat, dan Como berhasil memanfaatkan situasi tersebut. Luca Da Cunha mencetak gol pembuka dengan tembakan ke sudut bawah gawang setelah kerja sama apik dari sisi kiri, membuat Mike Maignan tak berdaya.
Namun, seperti yang sering terlihat musim ini, Rossoneri menunjukkan karakter kuat mereka di babak kedua. Christian Pulisic menyamakan kedudukan dengan tembakan dari sudut sempit, sebelum Tijjani Reijnders mencetak gol kemenangan setelah menerima umpan terobosan dari Tammy Abraham.
Kemenangan ini membawa Milan naik sementara ke posisi ketujuh di klasemen, sambil menunggu hasil dari pertandingan lain di pekan ini, termasuk laga antara Bologna vs Lazio dan Fiorentina vs Juventus.
Komentar Sergio Conceicao
Performa Tijjani Reijnders
Ketika ditanya tentang posisi terbaik untuk Reijnders, Conceicao mengungkapkan fleksibilitas gelandang asal Belanda itu.
“Itu tergantung pada permainan, dia bermain baik di mana saja: hari ini saya menempatkannya di lebih dari satu posisi. Dia mengerti dan sangat cerdas. Mereka tidak bermain terlalu rendah dan selalu ada di sana, pada level yang tinggi.”
Selebrasi Gol Kedua
Conceicao terlihat melakukan selebrasi emosional setelah gol kedua Milan. Ketika ditanya apakah selebrasi itu ditujukan kepada seseorang, ia menjawab:
“Keluarga saya datang ke stadion. Kegembiraan seorang pelatih yang melihat tim membuat beberapa kesalahan dalam 15-20 menit pertama. Setelah sedikit kesulitan di level pertahanan, bahkan jika terkait dengan fase menyerang: terlalu dalam, kehabisan waktu untuk menekan, Como sangat tenang. Pada babak pertama kami mencoba untuk mulai melakukan hal-hal yang kami persiapkan untuk pertandingan ini. Itu bukan pertandingan yang hebat tetapi kami pantas memenangkan pertandingan.”
Comeback yang Terencana
Conceicao menegaskan bahwa kemenangan Milan bukanlah hasil dari keberuntungan, melainkan kerja keras dan eksekusi taktik yang baik.
“Itu tidak mudah karena para pemain tertinggal 1-0 dan dengan tim di depan yang dilatih dengan sangat baik. Kami harus mulai melakukan lebih banyak hal yang telah kami persiapkan, dengan dan tanpa bola. Kami menekan dan bahkan dengan bola kami tahu kelemahan lawan.”
Performa Youssouf Fofana
Conceicao juga menyoroti pentingnya rotasi pemain, terutama untuk pemain seperti Youssouf Fofana yang telah bermain di hampir semua pertandingan musim ini.
“Youssouf ketika saya tiba di sini, Anda mengatakan kepada saya bahwa dia telah memainkan semua pertandingan, dan memang benar bahwa ada periode di mana Anda harus sedikit bernapas. Hal utama yang harus saya katakan adalah bahwa setiap pemain yang datang harus memberikan sesuatu kepada tim. Ini berarti kelompok yang bagus, setiap orang memiliki keinginan untuk melakukan dan membantu. Ini membuat saya senang.”
Tammy Abraham dan Ruben Loftus-Cheek
Conceicao memuji kontribusi pemain pengganti seperti Tammy Abraham dan Ruben Loftus-Cheek, yang memberikan dampak besar saat masuk.
“Tammy juga masuk dan melakukannya dengan sangat baik, setelah Rafa tampak sedikit lelah, saya memasukkan Loftus-Cheek yang memberikan sedikit lebih banyak bobot karena dia sangat kuat secara fisik. Saya senang karena mereka datang dengan sikap yang baik.”
Situasi Santiago Gimenez
Ketika ditanya tentang Santiago Gimenez, yang belum mencetak gol selama hampir sebulan, Conceicao tetap optimis.
“Dia bekerja keras, selama seminggu ini saya melihatnya sangat fokus pada semua hal yang kami lakukan dengannya dan para penyerang lainnya. Ini bukan periode yang mudah di Italia, dengan tim-tim yang terorganisir pada level pertahanan: periode normal diperlukan untuk beradaptasi. Ini akan sangat penting untuk sisa musim ini, saya yakin akan hal itu.”

Kesimpulan
Kemenangan atas Como menjadi bukti ketangguhan mental dan kualitas taktik AC Milan di bawah asuhan Sergio Conceicao. Performa individu seperti Tijjani Reijnders dan dampak besar dari pemain pengganti seperti Tammy Abraham menunjukkan bahwa Milan memiliki kedalaman skuad yang cukup untuk menghadapi tantangan musim ini.
Dengan jeda internasional mendatang, Rossoneri memiliki waktu untuk memperbaiki kelemahan mereka dan mempersiapkan diri untuk tantangan berikutnya. Forza Milan!