Pelatih baru AC Milan, Sergio Conceicao, memulai kariernya di bangku Rossoneri dengan cara yang luar biasa. Setelah membawa Milan meraih kemenangan comeback atas Juventus di semifinal Supercoppa Italiana, ia mengulangi keajaiban tersebut di final melawan Inter Milan, membalikkan ketertinggalan 2-0 menjadi kemenangan 3-2.
Dalam wawancara pascapertandingan yang penuh emosi, Conceicao menekankan pentingnya karakter timnya dan potensi besar yang dimiliki oleh Rafael Leao, yang menurutnya bisa menjadi pemain terbaik di dunia.
Kemenangan yang Membuktikan Karakter Milan
Conceicao mengakui bahwa situasi di Milan saat ia tiba tidak ideal. Dengan waktu persiapan yang sangat singkat dan menghadapi dua tim besar seperti Juventus dan Inter, ia memuji para pemainnya atas kemampuan mereka untuk menyerap instruksinya dengan cepat.
“Suasananya tidak begitu bagus saat saya tiba, tidak banyak waktu untuk mengerjakan detail sebelum kedua pertandingan ini, dan kami menghadapi dua tim papan atas,” ujar Conceicao kepada Sport Mediaset.
“Namun, para pemain menunjukkan karakter. Mereka menyerap semua yang kami diskusikan dan bermain dengan sangat baik.”
Ia juga menyoroti bahwa meskipun masih ada banyak hal yang perlu ditingkatkan, Milan kini memiliki fondasi yang kuat untuk menjalani bulan-bulan penting di Liga Champions, Serie A, dan kompetisi lainnya.

Apa yang Dikatakan di Ruang Ganti?
Ketika ditanya tentang apa yang ia katakan kepada para pemain saat jeda babak pertama, Conceicao mengungkapkan bahwa ia fokus pada penyesuaian taktis.
“Ada beberapa hal yang harus kami sesuaikan baik saat bertahan maupun menyerang. Gol pertama adalah pukulan berat karena berasal dari lemparan ke dalam, dan gol kedua langsung di awal babak kedua juga sangat mengecewakan.”
Namun, ia memuji timnya karena mampu bangkit dari situasi sulit.
“Ini menunjukkan bahwa tim memiliki karakter. Membalikkan keadaan melawan dua tim besar seperti Juventus dan Inter bukanlah hal yang mudah. Saya di sini untuk membantu mereka melakukan penyesuaian selama pertandingan, dan itulah tugas saya.”
Pendekatan Taktis: Menekan Lebih Tinggi
Conceicao juga menyoroti perbedaan pendekatan taktik Milan antara semifinal melawan Juventus dan final melawan Inter. Jika di semifinal timnya bertahan terlalu dalam, kali ini Milan menekan lebih tinggi dan bermain lebih agresif.
“Jika kami ingin menjadi tim yang solid, kami harus menjaga tim tetap kompak dan mempertahankan bentuk. Milan yang hebat tidak boleh takut atau hanya duduk di pertahanan.”
Ia mengakui bahwa waktu yang terbatas membuatnya sulit untuk melatih aspek-aspek tertentu, tetapi ia memuji kecerdasan para pemainnya yang mampu memahami instruksi dengan cepat.

Rafael Leao: Pemain Terbaik di Dunia?
Salah satu momen kunci dalam pertandingan adalah masuknya Rafael Leao, yang meskipun tidak sepenuhnya fit, membuat dampak besar dengan berkontribusi dalam ketiga gol Milan. Conceicao tidak ragu memuji pemain asal Portugal itu, bahkan menyebutnya sebagai calon pemain terbaik dunia.
“Leao fenomenal. Saya sudah lama mengenalnya, dia orang Portugis seperti saya, tetapi dia lebih santai, sedangkan saya lebih tegang,” kata Conceicao sambil tersenyum.
Namun, ia juga menekankan bahwa Leao masih memiliki hal-hal yang perlu dipelajari untuk mencapai potensi penuhnya.
“Dia punya banyak kualitas individu, tetapi dia perlu belajar bagaimana memberikan semuanya untuk tim. Jika dia bisa melakukan itu, saya yakin dia bisa menjadi pemain terbaik di dunia musim depan.”
Fokus ke Depan
Meskipun kemenangan ini menjadi awal yang sempurna bagi Conceicao, ia menegaskan bahwa fokus tim kini beralih ke pertandingan berikutnya melawan Cagliari.
“Sekarang kami bahagia, kami merayakan, tetapi mulai besok kami akan fokus pada Cagliari,” tegasnya.
Kesimpulan
Kemenangan ini tidak hanya memberikan trofi pertama bagi Sergio Conceicao di Milan, tetapi juga menunjukkan bahwa ia telah membawa perubahan signifikan dalam waktu yang sangat singkat. Dengan karakter tim yang kuat, pendekatan taktik yang agresif, dan potensi besar dari pemain seperti Rafael Leao, Milan tampaknya berada di jalur yang tepat untuk kembali ke level tertinggi.
Bagi para penggemar Rossoneri, ini adalah awal dari era baru yang penuh harapan di bawah kepemimpinan Conceicao.