Sergio Conceicao menunjukkan kekecewaannya setelah kemenangan AC Milan atas Como di Stadio Sinigaglia. Meski berhasil membalikkan keadaan, pelatih asal Portugal itu merasa permainan timnya masih jauh dari harapan.
Kritik Terhadap Formasi 4-3-3: Saatnya Berubah?
Conceicao menilai formasi 4-3-3 yang digunakan Milan saat ini tidak efektif untuk mengembangkan permainan. Menurutnya, sistem ini terlalu pasif dan tidak mendukung gaya bermain agresif yang ia inginkan.
Ia juga mengkritik performa lini tengah yang dianggap kurang solid. Bahkan, Ismael Bennacer dan Youssouf Fofana dinilai gagal memberikan kontribusi maksimal dalam laga tersebut.
Pelatih berusia 49 tahun itu ingin Milan bermain lebih intens dan efisien dalam menekan lawan. Ia percaya bahwa kualitas harus berjalan seiring dengan intensitas, terutama untuk mendominasi jalannya pertandingan.
Rencana Besar: Transformasi ke Formasi 4-4-2
Conceicao berencana mengadopsi formasi 4-4-2, sistem yang telah memberinya kesuksesan besar di Porto. Dalam formasi ini, ia berharap Milan menjadi tim yang lebih kompak dan sulit ditembus.
Lini tengah akan menjadi fokus utama untuk menjaga keseimbangan tim. Conceicao menciptakan dua zona tekanan, satu di area pertahanan lawan dan satu lagi di lini tengah, untuk memastikan Milan tidak kalah jumlah pemain.
Dalam skema ini, peran pemain sayap seperti Rafael Leao dan Christian Pulisic menjadi sangat vital. Mereka diharapkan mampu menekan lawan dengan agresif dan masuk ke area tengah untuk menciptakan peluang.
Tantangan di Lini Serang dan Pertahanan
Meski optimis, Conceicao menyadari bahwa lini serang Milan masih belum ideal untuk menerapkan skema 4-4-2. Ia membutuhkan dua penyerang yang kuat secara fisik namun tetap lincah, seperti yang pernah ia miliki di Porto.
Saat ini, Alvaro Morata dan Tammy Abraham menjadi opsi terbaik untuk lini depan. Namun, pemain seperti Noah Okafor dan Luka Jovic dianggap belum memenuhi kriteria untuk bermain dalam sistem ini.
Di lini belakang, pertahanan Milan diprediksi tidak akan banyak berubah. Mike Maignan tetap menjadi andalan di bawah mistar, sementara Theo Hernandez dan Emerson Royal akan menjalankan peran baru sebagai bek sayap yang lebih dinamis.
Kesimpulan: Revolusi yang Membutuhkan Waktu
Langkah Sergio Conceicao untuk mengubah formasi Milan menjadi 4-4-2 adalah keputusan berani yang penuh risiko. Sistem ini memerlukan adaptasi cepat dari para pemain, terutama di lini tengah dan serang.
Namun, jika berhasil, Milan bisa menjadi tim yang lebih solid, agresif, dan sulit dikalahkan. Bagi para penggemar Rossoneri, mari kita nantikan bagaimana revolusi taktik ini berkembang di pertandingan-pertandingan berikutnya.
Terus ikuti berita terbaru tentang AC Milan hanya di Berita Milan. Dapatkan informasi terkini, analisis mendalam, dan kabar transfer eksklusif setiap hari!