Scaroni Bicara Kegiatan Sosial, Diam Soal Milan: Presiden Klub Sepak Bola yang Enggan Bahas Sepak Bola

Berita AC Milan

Di tengah sorotan dan kritik yang semakin menajam terhadap manajemen AC Milan, Presiden Paolo Scaroni mengambil sikap yang memicu perdebatan.

Dalam sebuah kesempatan baru-baru ini, Scaroni dengan tegas menolak untuk membahas isu-isu terkait performa dan kondisi sepak bola klub, sebuah keputusan yang dinilai banyak pihak justru semakin memperburuk citra kepemimpinan Rossoneri.

Citra Manajemen yang Kian Tergerus

Nilai dan kepercayaan publik terhadap jajaran manajemen AC Milan tampaknya terus merosot dari hari ke hari. Alih-alih berupaya memperbaiki persepsi, tindakan dan pernyataan yang muncul justru kerap kontraproduktif. Sebagai contoh, sebelum final Coppa Italia, Scaroni sempat melontarkan celaan terhadap legenda klub, Zvonimir Boban, setelah Boban melayangkan kritik.

Bacaan Lainnya

Sikap seperti ini dianggap tidak pantas bagi seorang presiden klub sekaliber AC Milan. Terlebih lagi, dengan adanya laporan bahwa para penggemar di Stadion Olimpico secara terbuka meneriakkan yel-yel yang menentangnya, upaya untuk menyampaikan kata-kata positif pun agaknya tidak akan banyak berpengaruh.

Kritik ini tidak hanya tertuju pada Scaroni seorang. Faktanya, menemukan figur yang ‘populer’ atau mendapat dukungan luas dalam hierarki klub saat ini menjadi sebuah perjuangan tersendiri, menandakan adanya masalah kepercayaan yang lebih sistemik.

(Photo by Piero Cruciatti/Anadolu Agency via Getty Images)

Fokus pada Fondazione Milan, Abai pada Isu Lapangan Hijau

Ketika berbicara di acara ‘Play for the Future’ yang diselenggarakan oleh Fondazione Milan, Scaroni memang berbicara kepada para jurnalis. Namun, seperti yang dilaporkan oleh Milan News, fokusnya sepenuhnya tercurah pada inisiatif sosial yayasan.

“Hari ini, saya di sini untuk memperluas inisiatif yang kami luncurkan dua setengah tahun lalu,” ujar Scaroni. “Sebuah inisiatif yang ingin menggunakan olahraga sebagai alat untuk reintegrasi sosial kaum muda.”

Ia menjelaskan lebih lanjut, “Sampai saat ini, kami telah bekerja di tiga kota: Naples, Catania, dan Palermo, menyasar kaum muda yang menjadi subjek hukuman alternatif, oleh karena itu mereka tidak berada di penjara anak-anak. Tahun ini, kami juga memulai dengan Milan dan kami juga menyasar kaum muda di lembaga pemasyarakatan ini, seperti Beccaria. Jadi inisiatif ini telah menjadi kesuksesan besar, dan kami telah diminta untuk memperluasnya, yang dengan senang hati kami lakukan.”

Scaroni menekankan bahwa bagi Fondazione Milan, upaya ini lebih bersifat organisasional ketimbang finansial, dan telah memberikan hasil penting di sektor penjara dan hukuman anak-anak. “Kami sangat senang telah menjadi pemrakarsa dan juga telah didukung oleh FIGC. Sebuah hasil yang luar biasa sebagai investasi uang yang kecil, tetapi merupakan hasil yang luar biasa dari komitmen organisasi,” tambahnya.

Mengenai kerja Fondazione Milan secara umum, ia berkata, “Fondazione Milan melakukan banyak hal. Selama 20 tahun terakhir, kami telah menginvestasikan 12 juta euro dalam berbagai inisiatif sosial, di Italia dan luar negeri. Selalu dengan tujuan yang sama: menggunakan olahraga sebagai alat untuk membantu memberikan harapan bagi masyarakat yang rentan.”

Ia juga mencontohkan pembangunan enam lapangan sepak bola di lingkungan sulit di sekitar Milan, yang disebutnya telah mengubah peta lingkungan menjadi tempat pertemuan dan hiburan. “Saya hampir selalu pergi untuk meresmikannya, dan setiap kali saya pulang dengan senang hati dengan apa yang telah kami lakukan,” tutur Scaroni.

Penolakan Tegas Bahas Sepak Bola

Namun, ketika pertanyaan beralih ke isu sepak bola, suasana langsung berubah. Saat ditanya mengenai komentar Boban, Scaroni menjawab singkat, “Anda dapat membayangkan jika saya mendengarkannya.”

Lebih lanjut, ketika disinggung apakah ada penyesalan terkait akhir musim yang dijalani AC Milan, responsnya lebih tegas: “Tidak, tidak, tidak, tidak. Kami tidak berbicara tentang sepak bola. Pemahamannya adalah bahwa kami tidak berbicara tentang sepak bola, bukan?”

Paolo Scaroni
Photo by Claudio Villa/AC Milan via Getty Images

Perspektif Penulis:

Sikap Paolo Scaroni yang memilih bungkam soal performa dan isu krusial klub, namun antusias membahas kegiatan yayasan, dapat dilihat dari dua sisi. Di satu sisi, kerja sosial Fondazione Milan tidak diragukan lagi patut diapresiasi dan menunjukkan komitmen klub di luar lapangan hijau.

Inisiatif seperti ini memberikan dampak positif bagi masyarakat dan membangun citra klub dari aspek kemanusiaan.

Namun, di sisi lain, penghindaran terhadap topik sepak bola di tengah periode sulit dan kritik yang deras dari penggemar justru dapat memperlebar jurang antara manajemen dan basis suporter.

Transparansi, akuntabilitas, dan kesediaan untuk berdialog mengenai masalah inti klub – yaitu performa di lapangan – adalah hal yang sangat didambakan oleh para Milanisti.

Menolak membahas “sepak bola” di sebuah klub sepak bola, terlebih yang sedang dalam sorotan karena hasil yang kurang memuaskan, adalah sebuah ironi yang sulit diterima dan berpotensi merusak kepercayaan lebih jauh.

Paolo Scaroni adalah seorang yang tidak pantas berada di klub sebesar AC Milan.


Ikuti terus perkembangan berita AC Milan dan analisis mendalam lainnya hanya di beritamilan.com.

Pos terkait