Suasana debut Serie A Inter Milan dini hari tadi terasa berbeda. Kelompok suporter garis keras mereka, Curva Nord, telah memboikot San Siro sebagai bentuk protes terhadap aturan baru yang juga menjadi sumber perselisihan dengan ultras AC Milan.
Aksi ini menunjukkan bahwa tekanan dari kelompok suporter terorganisir di kota Milan terhadap regulasi baru semakin meningkat.
Aksi Boikot dan Protes Hening
Dalam sebuah pernyataan resmi, Curva Nord menyatakan bahwa “mulai hari ini kelompok-kelompok terorganisir akan tetap berada di luar Stadio Meazza sampai pemberitahuan lebih lanjut.” Mereka tidak hanya akan mengosongkan tribun mereka saat laga melawan Torino, tetapi juga mengajak suporter lain yang hadir di dalam stadion untuk ikut berunjuk rasa dengan cara duduk diam di kursi masing-masing.

Penyebab Kemarahan: Aturan Baru yang Mengekang
Kemarahan ultras ini dipicu oleh penerapan aturan baru yang dianggap mengekang kebebasan mereka dalam berekspresi dan mendukung tim. Beberapa anggota mereka dilaporkan telah ‘masuk daftar hitam’ dan dilarang masuk stadion, serta adanya pembatasan ketat pada spanduk dan bendera yang kini memerlukan izin khusus sebelum bisa dibawa masuk.
Satu Stadion, Perjuangan yang Sama
Protes ini sejatinya adalah perjuangan yang sama dengan yang dihadapi oleh ultras Milan. Meskipun metodenya berbeda—di mana ultras Milan tetap hadir di tribun saat laga melawan Cremonese—kedua kubu sama-sama menentang aturan baru ini. Sikap ini dipertegas dengan pesan sarkastis yang sama-sama mereka gaungkan untuk penonton lain di luar komunitas mereka: “Nikmati teater Anda.”
Aksi protes ultras dari kedua klub kota Milan ini menjadi pengingat akan sebuah adagium terkenal: ‘sepak bola tanpa suporter hanyalah permainan kosong’. Perjuangan mereka adalah sinyal bahwa jiwa dan atmosfer sebuah stadion lahir dari tribun, bukan dari kursi-kursi korporat yang hening.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di Beritamilan.com.