Berita AC Milan – Dalam persiapan jelang pertandingan perempat final Coppa Italia yang mempertemukan AC Milan dengan Atalanta, Ruben Loftus-Cheek membagikan pandangannya tentang perbedaan antara sepak bola Inggris dan Italia serta memberikan pemikirannya menghadapi pertandingan mendatang.
Loftus-Cheek, yang telah menunjukkan performa konsisten sejak bergabung dengan AC Milan pada musim panas lalu, terus menunjukkan levelnya meskipun cederanya pernah mengganggu kariernya. Kiprahnya bersama AC Milan membawa pengaruh positif ke lini tengah di bawah arahan Stefano Pioli.
Setelah mencetak gol pada pertandingan melawan Empoli, Loftus-Cheek terus berkembang sebagai pemain sepanjang musim, dengan Pioli mempertimbangkan peranannya baik sebagai gelandang tengah menyerang maupun di posisi belakang striker dalam formasi 4-2-3-1.
Diprediksi akan menjadi starter dalam pertandingan melawan Atalanta, Loftus-Cheek diharapkan dapat memberikan kontribusi besar saat Rossoneri berupaya membalas kekalahan 3-2 mereka dari tim Bergamo pada bulan Desember.
Dalam wawancara dengan Sportsmediaset, Loftus-Cheek berbagi pandangannya terkait perbedaan antara sepak bola Inggris dan Italia. “Setelah enam bulan berada di sini, jelas bagi saya bahwa sepak bola Italia lebih taktis dan ini adalah liga yang sangat sulit. Semua tim terorganisir secara taktis dengan dan tanpa bola untuk membuat setiap pertandingan menjadi rumit. Saya menerima tantangan untuk terus bermain sebanyak mungkin di liga yang fantastis.”
Menyimak pertandingan mendatang melawan Atalanta, Loftus-Cheek mengungkapkan antusiasmenya: “Seorang pesepakbola ingin memenangkan setiap pertandingan, namun terkadang hal itu tidak memungkinkan. Kami sangat gembira dengan tantangan melawan Atalanta, terutama setelah kami kalah melawan mereka di liga. Jadi kami punya kesempatan untuk bermain melawan mereka lagi dan meraih kemenangan. Kami termotivasi.”
Tak lupa, Loftus-Cheek juga memberikan komentar mengenai Zlatan Ibrahimovic, menggambarkan kehadiran sang striker legendaris sebagai sesuatu yang menginspirasi. “Dia adalah idola di sini, di AC Milan. Sejak dia kembali ke grup, dia telah berbicara dengan kami dan saya sepenuhnya setuju dengannya bahwa di klub ini kami ingin memenangkan setiap pertandingan dengan cara terbaik dan memenangkan trofi. Saya pikir itu adalah target minimum untuk tim seperti Milan.” tutupnya.