Berita AC Milan – Pertarungan antara Marco Materazzi dan Zlatan Ibrahimovic telah menjadi salah satu kisah rivalitas yang paling terkenal di Serie A.
Keduanya pernah berbagi ruang ganti, namun takdir membuat mereka menjadi musuh bebuyutan di lapangan.
Meski kejadian ini berlangsung lebih dari satu dekade yang lalu, Materazzi baru-baru ini menghidupkan kembali kenangan akan perseteruan sengitnya dengan Ibrahimovic.
Kenangan Pertarungan Sengit di Derby della Madonnina
Perseteruan kedua pemain ini memuncak pada musim 2010/11 ketika AC Milan dan Inter bertemu dalam Derby della Madonnina. Dalam laga yang berakhir 1-0 untuk kemenangan Milan itu, Ibrahimovic mencetak gol tunggal sekaligus memberikan kemenangan krusial bagi Rossoneri.
Namun, insiden paling mencolok terjadi saat Zlatan melakukan tendangan ala taekwondo ke dada Materazzi, yang membuat sang bek harus dilarikan ke rumah sakit. Meski peristiwa itu sudah lama berlalu, hubungan keduanya tampaknya belum membaik hingga kini.
Materazzi, dalam wawancara dengan The Italian Football Podcast, menyinggung rivalitasnya dengan Ibrahimovic yang, menurutnya, tidak berpengaruh signifikan terhadap kehidupan pribadi masing-masing. Ia menyebut bahwa meskipun ia dan Zlatan tak akan pernah bersahabat, itu tidak menjadi masalah.
“Saya tidak punya hubungan dengannya, tetapi itu bukan masalah baginya atau bagi saya karena kami punya kehidupan masing-masing. Apa yang terjadi di lapangan, biarlah itu tetap di lapangan. Tidak masalah bagi saya.
“Ia pikir ia adalah pemain terbaik di dunia. Itu bukan pendapat saya. Tetapi ia adalah pemain yang sangat, sangat hebat bagi saya. Ia telah mencetak banyak gol dalam sejarah.
“Ia memenangkan banyak gelar, mungkin bukan gelar yang paling penting, karena ia kalah di Liga Champions, Piala Dunia, Kejuaraan Eropa, tetapi mungkin memenangkan 20 scudetto.
“Ia adalah pemain yang hebat; ia luar biasa [bahasa gaul Spanyol untuk pemain kelas atas]. Ia bukan Messi, ia bukan Ronaldo, ia adalah Zlatan Ibrahimovic. Tetapi di masa depan semua orang akan mengenalnya.”
“Ronaldo, il Fenomeno adalah lawan terberat saya. Marco Van Basten adalah idola masa kecil saya. Saya tahu ia adalah pemain Milan, tetapi bagi saya ia adalah yang terbaik saat itu.” tutupnya.
Untuk pembaca setia Milan, teruslah ikuti perkembangan berita terkini AC Milan dan kisah-kisah menarik lainnya di Berita Milan.