Ritme Lambat, Fans Kecewa: Analisis Tajam Pietro Mazzara Soal Bursa Transfer Milan yang Lesu

Massimiliano Allegri, Igli Tare
X.com

Meskipun telah merekrut Samuele Ricci dan Luka Modric, sebuah rasa frustrasi yang familier kini menyelimuti AC Milan pada bursa transfer musim panas ini. Penyebabnya adalah minimnya aktivitas transfer lain yang hampir rampung, sementara skuad masih jauh dari kata lengkap.

Jurnalis Pietro Mazzara, dalam kolomnya untuk MilanNews, menyoroti beberapa masalah utama. Menurutnya, ide dan tindakan adalah dua hal yang sangat berbeda, di mana ide-ide transfer klub belum diimbangi dengan eksekusi yang cepat.

Ritme Lambat dan Skuad yang Belum Lengkap

Mazzara menyoroti “ritme lambat” yang terjadi di bursa transfer I Rossoneri. Meskipun hari ini adalah hari kedatangan dan tes medis untuk Luka Modric, semua urusan transfer lainnya berjalan dengan tempo yang sangat lamban dan tak terduga.

Padahal, skuad yang akan berangkat tur pramusim masih sangat tidak lengkap. Masih banyak lubang yang perlu diisi, sementara waktu terus berjalan dan pertandingan kompetitif pertama hanya berjarak sekitar satu bulan lagi.

Bacaan Lainnya

Masalah Penjualan dan Skuad Gemuk Allegri

Masalah yang dihadapi tidak hanya pada sisi pembelian, tetapi juga pada penjualan pemain. Ada keraguan besar apakah klub mampu benar-benar menjual pemain surplus untuk mendapatkan dana segar, atau hanya akan kembali menggunakan skema pinjaman.

Hal ini menjadi tantangan serius, karena pelatih Massimiliano Allegri telah menegaskan bahwa ia tidak ingin mengelola skuad yang terlalu besar. Merampingkan tim dengan menjual pemain yang tidak masuk rencana menjadi sebuah keharusan yang mendesak.

Photo: www.acmilan.com

Kekecewaan Fans dan Filosofi Transfer Klub

Lambatnya pergerakan ini disebut menjadi penyebab utama tidak adanya antusiasme di kalangan para penggemar. Filosofi transfer klub yang menghindari pembelian pemain mahal senilai €50-60 juta karena prinsip “diversifikasi risiko” dianggap tidak mampu menginspirasi mimpi.

Keraguan publik semakin meningkat ketika pemain yang tampil sukses seperti Tijjani Reijnders justru dijual. Di sisi lain, rekrutan seperti Christian Pulisic juga tidak selalu berhasil, yang menunjukkan adanya risiko dalam setiap model transfer.

Gema Peringatan Maldini di Masa Lalu

Mazzara kemudian menarik sebuah kesimpulan tajam yang menghubungkan situasi saat ini dengan masa lalu. Ia menyebut bahwa kondisi ini adalah gema dari apa yang pernah diperingatkan oleh legenda klub, Paolo Maldini, sebelum ia pergi.

“Inilah yang dimaksud Maldini ketika ia secara terbuka mengatakan bursa transfer perlu ditingkatkan. Apakah ia membuat pernyataan yang salah? Mungkin, karena saat itulah ia secara terbuka berselisih dengan para pemilik, tetapi konsepnya tetap hidup, dengan beberapa penyimpangan dari tema.”

Meski waktu di bursa transfer masih tersisa, hilangnya keyakinan dari para penggemar akibat pola yang berulang ini menjadi sebuah catatan penting.


Jangan lewatkan berita AC Milan yang diulas secara lebih mendalam dan berisi hanya di situs Beritamilan.com.

Pos terkait