Gelandang baru AC Milan, Samuele Ricci, memberikan tanggapan yang sangat dewasa saat menghadapi pertanyaan mengenai kebutuhan untuk menggantikan peran sentral Tijjani Reijnders. Ia mengakui bahwa dirinya memiliki ‘karakteristik yang sangat berbeda’ dengan pendahulunya.
Pada hari Jumat lalu, AC Milan secara resmi mengumumkan bahwa Samuele Ricci akhirnya bergabung dengan klub setelah melalui proses penjajakan dan negosiasi selama bertahun-tahun. Dikonfirmasi bahwa ia telah menandatangani sebuah kontrak berdurasi empat tahun dengan opsi perpanjangan untuk tahun kelima, dan telah memilih untuk mengenakan nomor punggung 4.
Transfer ini diperkirakan akan menelan biaya total sebesar €25 juta. Ricci pun memberikan konferensi pers pertamanya di Casa Milan pada hari Rabu, dan meskipun banyak pertanyaan yang agak ringan, ia juga dihadapkan pada satu pertanyaan yang cukup sulit.
Pertanyaan Sulit, Jawaban Cerdas

Seorang jurnalis bertanya kepadanya: “Bukankah nomor punggung 4 terlalu menuntut? Tanpa perlu membandingkan, Anda akan memasuki lini tengah yang kehilangan Reijnders, yang mencetak 10 gol [di liga musim lalu]. Ke mana Anda akan pergi untuk mendapatkan kembali gol-gol itu?”
Ricci menjawab pertanyaan tersebut dengan sangat tenang dan terukur. “Ini jelas adalah sebuah angka yang menantang, terutama di tim seperti ini. Ini adalah sebuah angka yang sudah dipakai oleh banyak pemain juara, tetapi bagi saya, ini adalah angka yang mencerminkan diri saya, ini adalah siapa saya, bagaimana saya membawa diri, dan juga cara saya menjalani hidup. Ini adalah angka yang menantang, tetapi saya akan melakukan yang terbaik untuk bisa membuktikan bahwa saya mampu; saya sangat peduli.”
Ia kemudian secara langsung membahas perbandingan dengan Reijnders. “Soal gol… Apa yang bisa saya katakan (tertawa)? Tijjani dan saya memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Bisa dibilang dia telah menjalani sebuah musim yang hebat, dia dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia, tetapi saya adalah diri saya sendiri dan saya tidak suka untuk membandingkan.”
“Saya mungkin tidak bisa mencetak 10 gol, tetapi saya di sini untuk memberikan yang terbaik bagi tim,” pungkasnya.
https://youtu.be/sFU5Tlxm_tg?t=10
Perspektif Penulis:
Jawaban Samuele Ricci atas pertanyaan yang sangat menekan ini menunjukkan tingkat kedewasaan dan kecerdasan yang luar biasa untuk pemain seusianya. Alih-alih memberikan janji kosong atau merasa terbebani, ia dengan cerdas mengelola ekspektasi. Ia memuji kualitas Tijjani Reijnders sebagai salah satu yang terbaik di dunia, sebuah gestur penuh hormat, namun di saat yang sama ia dengan tegas menetapkan identitasnya sendiri dengan mengatakan “karakteristik kami sangat berbeda”.
Pernyataannya yang jujur bahwa ia “mungkin tidak bisa mencetak 10 gol” adalah sebuah langkah brilian untuk meredam tekanan sejak hari pertama. Ia mengalihkan fokus dari statistik individu ke kontribusi kolektif dengan menegaskan bahwa tujuannya adalah “memberikan yang terbaik bagi tim”. Ini adalah mentalitas yang sangat disukai oleh pelatih seperti Massimiliano Allegri. Jawaban ini membuktikan bahwa AC Milan tidak hanya merekrut seorang gelandang berbakat, tetapi juga seorang pribadi yang matang dan siap menghadapi tekanan besar di San Siro.
Terus setia bersama kami di Beritamilan.com untuk mendapatkan update berita AC Milan yang diulas secara lebih mendalam setiap harinya.