Keputusan Ismael Bennacer untuk meninggalkan AC Milan dan bergabung dengan Olympique Marseille di detik-detik terakhir bursa transfer musim dingin telah memicu banyak perbincangan.
Meskipun ia sebelumnya merupakan salah satu pemain kunci di lini tengah Milan, konflik internal dan perbedaan visi taktis tampaknya menjadi alasan utama di balik kepergiannya.
Latar Belakang Transfer
Bennacer bergabung dengan Marseille dalam kesepakatan pinjaman dengan opsi pembelian, langkah yang mengejutkan mengingat ia baru saja tampil sebagai starter dalam Derby della Madonnina melawan Inter Milan.
Namun, laporan dari Corriere della Sera mengungkapkan bahwa hubungan Bennacer dengan pelatih Milan, Sergio Conceição, mulai retak setelah insiden di babak pertama derby tersebut.
Dalam pertandingan itu, Conceição mengganti Bennacer dengan pemain muda Alex Jimenez, keputusan yang tidak diterima dengan baik oleh gelandang asal Aljazair tersebut. Perdebatan sengit antara keduanya di ruang ganti dilaporkan menjadi salah satu pemicu utama keinginannya untuk hengkang.
Komentar Bennacer: Motivasi Utama
Dalam konferensi pers perkenalannya bersama Marseille, Bennacer mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk meninggalkan Milan. Berikut adalah poin-poin utama dari pernyataannya:
- Kecintaan pada Marseille Sejak Kecil
- Bennacer menyebut bahwa ia telah menjadi penggemar Marseille sejak kecil, dan kesempatan untuk bermain di klub tersebut adalah impian yang menjadi kenyataan.
- “Ini adalah proyek yang sangat menarik bagi saya. Kami telah melakukan beberapa kontak sejak musim panas, dan saya memiliki waktu untuk memikirkannya.”
- Filosofi Takstis yang Berbeda
- Salah satu alasan utama kepergiannya adalah perbedaan filosofi taktis antara Milan dan Marseille.
- Bennacer mengungkapkan kekagumannya pada pelatih Marseille, Roberto De Zerbi, yang dikenal dengan gaya permainan berbasis penguasaan bola.
- “De Zerbi memiliki filosofi yang saya sukai. Ia ingin menguasai bola untuk menang, berbeda dengan Milan, di mana mereka tidak terlalu fokus pada penguasaan bola dan peran gelandang.”
- Keinginan untuk Tantangan Baru
- Bennacer merasa bahwa proyek Marseille lebih cocok dengan ambisinya saat ini, terutama setelah pulih dari cedera serius.
- “Saya di sini bukan karena mereka ingin menjual saya atau memaksa saya untuk datang. Sayalah yang memberi tahu manajemen bahwa saya ingin pergi ke Marseille.”
- Kondisi Fisik yang Prima
- Bennacer memastikan bahwa ia telah sepenuhnya pulih dari cedera dan siap memberikan kontribusi maksimal untuk Marseille.
Reaksi Milan terhadap Kepergian Bennacer
Keputusan Bennacer untuk memaksa pindah di akhir bursa transfer dilaporkan membuat AC Milan kesal, terutama karena Marseille menggunakan strategi yang sama seperti di musim panas: menunggu hingga menit-menit terakhir untuk membuat langkah konkret.
Milan sebenarnya mengandalkan Bennacer sebagai salah satu pilar lini tengah mereka, terutama setelah perubahan taktik yang diterapkan oleh Conceição. Namun, konflik internal dan keinginan Bennacer untuk mencari tantangan baru membuat situasi menjadi tidak dapat dipertahankan.
Dampak untuk Kedua Klub
- Bagi Milan:
- Kepergian Bennacer meninggalkan lubang besar di lini tengah mereka, terutama mengingat perannya sebagai penghubung antara lini pertahanan dan serangan.
- Namun, Milan telah mengambil langkah cepat dengan merekrut Warren Bondo, gelandang muda berbakat yang diharapkan dapat mengisi kekosongan yang ditinggalkan Bennacer.
- Bagi Marseille:
- Kehadiran Bennacer memberikan tambahan kualitas di lini tengah Marseille, terutama dengan gaya permainan berbasis penguasaan bola yang diusung De Zerbi.
- Pengalaman Bennacer di Serie A dan kompetisi Eropa menjadi aset berharga bagi Marseille dalam upaya mereka bersaing di Ligue 1 dan kompetisi kontinental.
Kesimpulan
Kepergian Ismael Bennacer dari AC Milan ke Marseille mencerminkan bagaimana perbedaan filosofi taktik dan hubungan dengan pelatih dapat memengaruhi keputusan seorang pemain. Meskipun Milan kehilangan salah satu pemain terbaiknya, Bennacer merasa bahwa Marseille adalah tempat yang lebih cocok untuknya saat ini.
Bagi Marseille, kedatangan Bennacer adalah tambahan yang sangat berharga, sementara Milan kini harus beradaptasi tanpa salah satu gelandang terbaik mereka. Waktu akan membuktikan apakah keputusan ini menguntungkan kedua belah pihak atau tidak.