AC Milan secara resmi telah mengonfirmasi bahwa pelatih kepala tim Primavera (U-19), Federico Guidi, telah meninggalkan klub dengan segera. Keputusan ini diambil setelah musim yang penuh dengan pasang surut bagi tim muda Rossoneri.
Musim kompetisi 2024-2025 penuh dengan dinamika bagi tim Primavera Milan. Mereka tidak mampu untuk menemukan konsistensi permainan meskipun telah melalui banyak periode yang baik.
Mereka berhasil finis di posisi ke-6 dalam liga reguler dan lolos ke babak play-off pada putaran terakhir musim, yang bisa dianggap sebagai sebuah kesuksesan tersendiri. Namun, dalam pertandingan-pertandingan yang paling menentukan, mereka sayangnya selalu gagal menunjukkan performa terbaik.
Tim asuhan Federico Guidi harus menelan kekalahan dari Sassuolo di babak perempat final dengan skor telak 3-0 dalam play-off perebutan Scudetto. Mereka juga dikalahkan oleh Cagliari di partai final Coppa Italia Primavera.
Konfirmasi Resmi: Perpisahan dengan Guidi Secara Mufakat
Sebelumnya, jurnalis Sky Sport Italia, Luca Bendoni, telah melaporkan bahwa pelatih Primavera, Federico Guidi, ‘bisa meninggalkan klub dalam beberapa hari mendatang’. Ia tidak menyebutkan kemungkinan tujuan berikutnya, atau apakah itu merupakan sebuah pemecatan atau keinginan dari pihak sang manajer sendiri.
Kini, situs web resmi AC Milan telah mengonfirmasi berita tersebut. Klub merilis pernyataan resmi mengenai perpisahan ini.
“AC Milan dapat mengonfirmasi bahwa kontrak Federico Guidi sebagai pelatih kepala tim Primavera telah diputus atas dasar persetujuan bersama,” bunyi pernyataan tersebut.
“Klub ingin mengucapkan terima kasih kepada Federico atas komitmen, semangat, dan profesionalisme yang telah ditunjukkannya sepanjang musim. Kami juga mendoakan yang terbaik untuk masa depannya baik secara pribadi maupun secara profesional.”
Giovanni Renna, Pelatih U-17, Kandidat Kuat Pengganti
Jika Federico Guidi benar-benar meninggalkan Rossoneri, Luca Bendoni menambahkan bahwa pelatih tim U-17 saat ini, Giovanni Renna, akan menjadi kandidat utama untuk menggantikannya. Hal ini sangat masuk akal mengingat prestasi yang ia torehkan.
Setelah berhasil finis di posisi kedua Grup B dalam liga U-17, hanya tertinggal dua poin dari rival sekota Inter, tim U-17 Milan asuhan Renna berhasil melaju hingga ke babak final perebutan Scudetto. Mereka sukses mengalahkan Empoli dan Juventus di babak play-off.
Namun, sayangnya, mereka harus menelan kekalahan tipis di partai final. Mereka kalah lewat babak adu penalti yang dramatis melawan tim Torino.
Perspektif Penulis:
Kepergian pelatih Primavera, Federico Guidi, menandakan bahwa proses “reset” dan evaluasi di AC Milan tidak hanya terjadi di level tim utama, tetapi juga merambah ke sektor pemain muda. Meskipun berhasil membawa tim lolos ke babak play-off, kekalahan telak di laga-laga penentuan, baik di liga maupun di Coppa Italia, tampaknya menjadi faktor utama di balik keputusan “perpisahan secara mufakat” ini. Manajemen baru di bawah Igli Tare dan Massimiliano Allegri jelas menginginkan mentalitas pemenang ditanamkan di semua level.
Munculnya nama pelatih U-17, Giovanni Renna, sebagai kandidat kuat pengganti adalah sebuah langkah yang sangat positif dan logis. Renna telah membuktikan kualitasnya dengan membawa timnya mencapai final Scudetto U-17. Mempromosikan pelatih dari internal yang telah menunjukkan prestasi adalah strategi yang baik untuk menjaga kesinambungan filosofi pengembangan pemain muda di dalam klub. Ini adalah sinyal bahwa I Rossoneri serius dalam mengoptimalkan setiap aspek di sektor olahraga mereka.
Terus setia bersama kami di Beritamilan.com untuk mendapatkan update berita AC Milan yang diulas secara lebih mendalam setiap harinya.