Berita AC Milan – AC Milan kembali gagal meraih poin dalam kampanye Liga Champions 2024-25 setelah takluk 1-0 dari Bayer Leverkusen pada pertandingan yang berlangsung ketat.
Meski tim asuhan Paulo Fonseca berjuang keras dan sempat menciptakan beberapa peluang, keberuntungan seolah tak berpihak pada Milan. Berikut adalah penilaian pemain Rossoneri dalam laga ini.
Starting XI
Maignan (7.5 – Man of the Match)
Kiper utama Milan tampil brilian dengan melakukan beberapa penyelamatan penting, termasuk menghentikan sejumlah umpan silang berbahaya dari tim lawan. Selain kemampuannya dalam menjaga gawang, Maignan juga tampil solid dalam distribusi bola menggunakan kakinya. Meski kebobolan satu gol, ia tetap menjadi pemain terbaik Milan malam ini.
Emerson Royal (6)
Emerson tampil cukup stabil di sisi kanan pertahanan. Ia sering maju membantu serangan dan mampu bermain baik dengan bola di kakinya. Namun, beberapa kali ia kecolongan di lini belakang, meski memiliki beberapa momen defensif yang cukup baik.
Gabbia (6.5)
Bek tengah ini menunjukkan ketenangan sepanjang pertandingan dengan beberapa intervensi penting. Meski gol Bayer Leverkusen bisa dianggap hasil dari ketidakberuntungan seluruh lini pertahanan, Gabbia tetap tampil solid.
Tomori (6)
Tomori tampil tangguh di lini pertahanan bersama Gabbia. Kecepatannya membantu Milan menekan lawan lebih tinggi di sisi kiri lapangan. Namun, Tomori juga gagal memberikan kontribusi lebih dalam serangan dan terlibat dalam gol yang merugikan Milan.
Hernandez (6.5)
Theo Hernandez kerap membantu serangan dengan menggunakan kemampuannya dalam melakukan penetrasi ke dalam. Ia bahkan nyaris mencetak gol, namun sayangnya tembakannya membentur mistar gawang. Secara defensif, Theo tampil cukup baik meski beberapa kali harus menghadapi lawan yang cepat.
Lini Tengah
Fofana (7)
Fofana tampil sebagai salah satu pemain terbaik Milan dalam laga ini. Ia mendominasi lini tengah, terutama di babak kedua, ketika Milan mulai menekan lawan. Kemampuannya dalam bertahan juga sangat penting, dan Fofana menciptakan beberapa peluang bagi timnya.
Loftus-Cheek (5.5)
Gelandang asal Inggris ini menambahkan kekuatan fisik di lini tengah Milan. Meskipun tidak terlalu kreatif, ia berhasil membuat pergerakan yang tepat dan nyaris mencetak gol melalui tendangan setengah volinya.
Pulisic (6)
Pulisic hampir selalu berada di posisi yang tepat dan mengambil beberapa posisi bagus di sektor kanan. Meski demikian, ia kurang tajam dalam menyerang dan hanya mampu memberikan distribusi bola tanpa ancaman nyata bagi pertahanan Leverkusen.
Reijnders (5.5)
Reijnders mengalami malam yang sulit. Meski posisinya tepat, ia kurang efektif saat menguasai bola, terutama pada momen-momen penting. Sebuah peluang yang hilang ketika ia gagal mengantisipasi bek lawan membuat Milan kehilangan kesempatan besar.
Penyerang
Leao (5)
Di babak pertama, Leao adalah satu-satunya ancaman Milan dengan beberapa aksi individu yang mengesankan. Namun, di babak kedua, kontribusinya menurun drastis dan ia gagal memberikan dampak lebih dalam serangan.
Abraham (6)
Penyerang asal Inggris ini bekerja keras sepanjang pertandingan. Ia nyaris mendapatkan penalti setelah dijatuhkan di kotak penalti, dan aktif dalam duel udara. Namun, Abraham masih belum mampu menciptakan peluang emas yang bisa mengubah jalannya pertandingan.
Pemain Pengganti
Morata (6)
Masuk sebagai pemain pengganti, Morata melakukan tugasnya dengan baik, terutama dalam memegang bola saat Milan berusaha mengejar ketertinggalan. Sayangnya, tidak ada peluang bersih yang bisa ia maksimalkan.
Chukwueze (5)
Pemain sayap ini tampil di bawah ekspektasi. Ia membuat beberapa keputusan terburu-buru dan umpan silangnya sering kali kurang akurat. Performanya malam ini jauh dari harapan tim.
Kesimpulan
AC Milan kembali gagal memanfaatkan peluang di Liga Champions dan harus merasakan kekalahan lagi. Meskipun beberapa pemain tampil impresif seperti Maignan dan Fofana, ketidakberuntungan dan kurangnya penyelesaian akhir membuat Rossoneri kembali pulang dengan tangan hampa.
Milan harus segera memperbaiki performa mereka jika ingin tetap bersaing di kompetisi paling bergengsi Eropa ini.