AC Milan harus puas dengan tempat di babak play-off Liga Champions meskipun sempat berada di delapan besar pada awal pertandingan.
Kekalahan 2-1 dari Dinamo Zagreb, di mana Milan bermain dengan 10 orang setelah Yunus Musah dikeluarkan dari lapangan, membuat pertandingan ini menjadi pengalaman yang mengecewakan.
Berikut adalah peringkat pemain Milan dari pertandingan tersebut:
Peringkat Pemain
- Mike Maignan (6): Melakukan beberapa penyelamatan penting di awal, tetapi tidak dapat berbuat banyak untuk mencegah gol Baturina setelah kesalahan dari Gabbia.
- Fikayo Tomori (6): Meskipun dikalahkan oleh Pjaca untuk gol kedua Zagreb, ia memberikan umpan yang baik kepada Pulisic untuk gol Milan.
- Matteo Gabbia (5): Kesalahan fatal yang memberi gol pembuka bagi Dinamo. Tidak tampil baik dan mengalami kesulitan dalam mempertahankan posisi.
- Luka Pavlovic (5.5): Terlepas dari handball yang tidak dihukum, ia kesulitan dan terjatuh pada beberapa kesempatan, meskipun ia membuat tekel penting di area berbahaya.
- Theo Hernandez (5): Kesulitan untuk berkontribusi dalam serangan dan tampak kurang siap dalam bertahan. Malam yang sulit baginya.
- Yunus Musah (3): Dua kartu kuning yang sangat merugikan tim. Kartu pertama tidak perlu dan yang kedua membuat situasi semakin sulit bagi rekan-rekannya.
- Youssouf Fofana (6): Malam yang frustrasi, berjuang untuk menemukan ritme setelah kartu merah Musah.
- Christian Pulisic (6.5): Memberikan momen berkualitas dengan gol penyama kedudukan yang bagus. Gol keempatnya dalam delapan pertandingan Liga Champions.
- Yunus Reijnders (5.5): Tidak tampil dalam performa terbaiknya, meskipun sering menjadi pemain kunci di musim ini.
- Rafael Leao (6): Beradaptasi dengan baik sebagai penyerang tengah di babak kedua, tetapi penalti yang sempat didapat dibatalkan setelah tinjauan VAR.
- Alvaro Morata (5): Digantikan di babak pertama karena perubahan taktik setelah kartu merah Musah. Kesulitan untuk terlibat dalam permainan sebelum digantikan.
Kesimpulan
Kekalahan ini menunjukkan betapa pentingnya disiplin dan konsistensi bagi Milan, terutama dalam situasi sulit. Dengan beberapa pemain kunci cedera atau diskors, Rossoneri harus segera berbenah untuk menghadapi tantangan berikutnya di liga dan kompetisi Eropa. Performanya di Zagreb menjadi pelajaran berharga untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
