Malam mengecewakan di San Siro membuat AC Milan hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Cagliari. Meskipun mendominasi permainan, kegagalan dalam penyelesaian akhir dan kesalahan individu membuat Rossoneri kehilangan dua poin penting.
Berikut adalah peringkat pemain berdasarkan performa mereka dalam pertandingan ini:
Starting XI
Mike Maignan (6)
Maignan melakukan penyelamatan luar biasa di akhir babak pertama untuk menggagalkan peluang Felici, yang kemungkinan besar akan menjadi gol. Namun, kesalahannya dalam mengantisipasi tembakan Nadir Zortea di babak kedua sangat fatal dan membuat Milan kehilangan kemenangan.
Meskipun penyelamatan awal patut diapresiasi, kesalahan tersebut menurunkan nilainya.
Davide Calabria (7 – Man of the Match)

Calabria tampil solid di kedua fase permainan, baik bertahan maupun menyerang. Ia menunjukkan performa yang konsisten dan berkontribusi besar dalam menjaga keseimbangan tim. Dengan banyak pemain lain yang tampil di bawah standar, ia layak mendapatkan penghargaan sebagai pemain terbaik Milan malam itu.
Fikayo Tomori (6)
Tomori memulai pertandingan dengan sedikit kesulitan dalam posisinya, tetapi berhasil bangkit dan melakukan beberapa intervensi penting. Dengan hanya dua tembakan tepat sasaran dari Cagliari sepanjang pertandingan, lini belakang Milan, termasuk Tomori, patut mendapat kredit.
Malick Thiaw (6.5)
Thiaw tampil solid di lini belakang dan berani dalam distribusi bola, yang menjadi aspek penting dalam membangun serangan Milan. Penampilannya konsisten dan ia terus menunjukkan potensinya sebagai bek tengah yang andal.
Theo Hernandez (6)
Theo memiliki beberapa momen bagus, termasuk umpan silang yang menghasilkan peluang untuk Pulisic. Namun, ia tidak cukup efektif dalam menyerang dan gagal memberikan dampak besar seperti biasanya. Dengan kualitasnya, seharusnya ia bisa melakukan lebih baik.
Yunus Musah (6)
Musah menunjukkan keberanian dan ketenangan saat menguasai bola, beberapa kali maju ke depan dengan percaya diri. Namun, kontribusinya tidak terlalu menonjol, sehingga pantas mendapatkan nilai rata-rata.
Youssouf Fofana (4.5)

Penampilan terburuknya musim ini. Fofana kesulitan membangun serangan, gagal memberikan umpan kunci, dan beberapa kali membuat keputusan buruk, termasuk tembakan jarak jauh yang tidak efektif. Kesalahannya sebelum gol Cagliari, dengan umpan yang salah dan kurangnya usaha untuk bertahan, sangat merugikan tim.
Christian Pulisic (5.5)
Pulisic menciptakan peluang besar yang berujung pada gol Morata, tetapi ia juga melewatkan peluang emas untuk membawa Milan unggul. Dengan kualitasnya, ia diharapkan bisa lebih klinis dalam situasi seperti itu.
Tijjani Reijnders (5.5)
Performa buruknya berlanjut. Reijnders tampaknya kesulitan menemukan peran yang tepat di bawah asuhan Conceiçao. Malam ini, ia tidak memberikan banyak kontribusi dalam serangan maupun pertahanan.
Rafael Leao (5)
Leao tampil di bawah standar, sering gagal dalam situasi satu lawan satu dan tidak efektif dalam memberikan umpan silang. Ia terlihat kurang percaya diri dan tidak cukup agresif dalam menyerang pertahanan lawan.
Alvaro Morata (6.5)
Morata mencetak gol penting untuk Milan dan bekerja keras di kedua fase permainan. Namun, ia juga memiliki momen-momen di mana ia seharusnya bisa bermain lebih baik. Golnya menyelamatkan satu poin, tetapi itu tidak cukup untuk membawa Milan meraih kemenangan.
Pemain Pengganti
Jimenez (5.5)
Jimenez memberikan energi baru di sisi kanan dan hampir memberikan assist untuk Tammy Abraham. Namun, ia juga membuat beberapa kesalahan, termasuk umpan yang tidak akurat di akhir pertandingan.
Tammy Abraham (4.5)

Abraham menyia-nyiakan dua peluang emas, terutama peluang kedua setelah umpan brilian dari Morata. Dalam pertandingan seperti ini, Milan tidak boleh membuang peluang seperti itu, dan Abraham harus memikul tanggung jawab atas kegagalannya.
Victor Omoregbe (N/A)
Masuk terlalu terlambat untuk memberikan kontribusi yang signifikan atau dinilai secara adil.
Kesimpulan
AC Milan kembali menunjukkan masalah lama mereka: ketidakmampuan menyelesaikan peluang dan kesalahan individu yang merugikan. Sergio Conceiçao memiliki banyak pekerjaan rumah untuk memperbaiki konsistensi tim, terutama dalam penyelesaian akhir dan mentalitas saat menghadapi tim yang bertahan dalam.
Hasil ini membuat Milan kehilangan momentum di Serie A, dan para pemain, terutama di lini serang, harus segera meningkatkan performa mereka jika ingin tetap bersaing di papan atas.