Raport Buruk AC Milan Saat Berhadapatan dengan Agen Pemain

Gerry Cardinale, Furlani, Moncada
Gerry Cardinale, Furlani, Moncada

Berita AC Milan – AC Milan sering mengalami pasang surut ketika berurusan dengan agen pemain. Terkadang, manajemen berhasil menggunakan koneksi untuk keuntungan klub, namun di lain waktu, manajemen gagal memperoleh kesepakatan yang diinginkan akibat peran agen.

Kasus terbaru melibatkan striker Joshua Zirkzee dan agennya, Kia Joorabchian dari Sport Invest UK.

Kisah Joshua Zirkzee dan Komisi Agen

Joshua Zirkzee
Joshua Zirkzee

Diskusi mengenai transfer Joshua Zirkzee telah mencapai titik akhir karena tuntutan komisi sebesar €15 juta dari pihak agen. Meski ada saran untuk mengurangi kesenjangan dalam komisi, kelompok Zirkzee tetap teguh pada tuntutan mereka.

Jika Milan ingin menyelesaikan transfer, klub harus membayar total biaya sebesar €55 juta, yang mencakup klausul gaji sang striker. Lampu hijau akhir masih menunggu persetujuan dari Giorgio Furlani dan pemilik klub.

Tantangan dengan Agen di Masa Lalu

Kessie Donnarumma

Milan tidak asing dengan kegagalan transfer akibat tuntutan agen. Kasus Gianluigi Donnarumma dan Franck Kessie adalah contoh paling menonjol.

Pada musim panas 2021, Mino Raiola, agen Donnarumma, meminta komisi sekitar €20 juta untuk perpanjangan kontrak. Paolo Maldini dan Ricky Massara, direktur Milan saat itu, menolak tuntutan tersebut dan memilih untuk mengontrak Mike Maignan dari Lille.

Franck Kessie juga meninggalkan AC Milan dengan status bebas transfer setelah gagal mencapai kesepakatan perpanjangan kontrak. Agennya, George Atangana, menyatakan bahwa kesepakatan gagal karena tuntutan bonus penandatanganan yang besar dan gaji tinggi. Situasi serupa terjadi dengan Hakan Calhanoglu dan Alessio Romagnoli.

Pengeluaran Komisi Milan

Charles De Ketelaere
Photo: www.acmilan.com

Menurut laporan, Milan telah membayar komisi yang cukup besar kepada agen pemain. Misalnya, Charles De Ketelaere yang dibeli dari Club Brugge dengan biaya €36,5 juta, di mana agennya menerima €2,8 juta.

Untuk transfer gratis Divock Origi dari Liverpool, agennya menerima €495 ribu. Negosiasi besar lainnya termasuk perpanjangan kontrak Rafael Leao hingga 2028 dengan komisi sebesar €1,8 juta.

Dampak Praktis dan Strategi Milan

Beppe Marotta
Photo by Emilio Andreoli – Inter/Inter via Getty Images

Pengeluaran komisi AC Milan jauh lebih rendah dibandingkan dengan klub-klub besar lainnya seperti Inter dan Juventus. Inter menghabiskan €34,8 juta untuk komisi agen, sementara Juventus mengeluarkan €23 juta.

Milan berada di urutan kelima dengan pengeluaran komisi sebesar €15,3 juta. Strategi AC Milan yang lebih berhati-hati dalam berurusan dengan agen bertujuan untuk membatasi pengeluaran yang tidak perlu.

Kesimpulan

AC Milan sering berada di persimpangan jalan dalam menghadapi tuntutan agen pemain. Klub harus memilih antara membayar komisi tinggi atau kehilangan target penting. Perubahan kepemilikan yang lebih ketat dalam pengelolaan anggaran telah mengarahkan Milan untuk menolak tuntutan komisi yang dianggap tidak wajar.

Namun, strategi ini membawa konsekuensi pada daya saing di lapangan dan potensi ketidakpuasan penggemar jika target transfer gagal tercapai.

Pos terkait