Harapan AC Milan untuk mengakhiri puasa gelar Coppa Italia harus pupus setelah dikalahkan Lazio 1-0 di Stadio Olimpico. Kekalahan ini memastikan kekeringan trofi piala domestik Rossoneri akan berlanjut hingga 23 tahun lamanya.
Gol tunggal Mattia Zaccagni sepuluh menit jelang bubaran menghukum Milan yang sebenarnya menciptakan peluang-peluang terbaik sepanjang laga. Massimiliano Allegri mengambil pendekatan optimis meski mengakui timnya harus merasakan kemarahan atas hasil ini.
Analisis Kekalahan dan Kesalahan Fatal
Dalam wawancara pasca-pertandingan, Allegri menolak menyebut kekalahan ini sebagai langkah mundur, namun menyoroti kegagalan memanfaatkan peluang. Ia menyesalkan bagaimana timnya kehilangan konsentrasi saat situasi bola mati yang berujung gol lawan.
“Pemenang selalu benar. Lazio memenangkan pertandingan di mana mereka menghadapi lebih banyak kesulitan daripada hari Sabtu. Pertandingan itu imbang, dan siapa pun yang mencetak gol pertama menang: kami punya peluang dan tidak mencetak gol, lalu kami tidak bertahan dengan baik saat tendangan sudut.”
“Kami seharusnya bisa bertahan lebih baik saat kebobolan. Kami mengendalikan permainan dan melewatkan tiga atau empat peluang mudah: kami memberikan tendangan bebas, tendangan sudut, dan kemudian kebobolan.”
Menolak Beli Striker Baru di Januari
Ketika ditanya mengenai kebutuhan mendatangkan striker baru di bursa transfer Januari akibat tumpulnya lini depan, Allegri memberikan jawaban yang tegas. Ia tampaknya masih percaya penuh pada stok penyerang yang dimilikinya saat ini, termasuk Rafael Leao dan Christian Pulisic.
“Kami punya Pulisic dan Leao, yang telah mencetak 10 gol: kami butuh gelandang kami untuk mencetak lebih banyak gol dari bola mati. Gimenez masih harus kembali.”
Mengenai peran Leao sebagai striker, Allegri justru memuji pergerakan pemain Portugal itu meski gagal mencetak gol dari peluang emas. Ia menekankan bahwa target utama musim ini tetaplah lolos ke Liga Champions, bukan sekadar satu pertandingan piala.
“Dia kembali mendapatkan peluang bagus malam ini, dia bergerak dengan baik di dalam dan di sekitar kotak penalti… Kami tidak boleh tertekan karena kami masih punya satu musim penuh di depan dan target kami adalah bermain di Liga Champions tahun depan.”
Takhayul Scudetto dan Fokus Torino
Wartawan sempat menyinggung fakta unik bahwa Napoli juga kalah dari Lazio di babak yang sama musim lalu sebelum akhirnya juara liga. Namun, Allegri menolak mempercayai takhayul tersebut dan memilih fokus pada rekor buruk Milan di kandang Torino.
“Tidak, saya langsung merasakan reaksi negatif dari orang-orang. Masih jauh… Tahukah Anda berapa kali Milan menang di Turin dalam dua belas tahun terakhir? Hanya di tahun COVID. Kami akan menghadapi pertandingan yang sangat sulit, mari kita coba mempersiapkan diri dengan baik.”
Ingin mentraktir penulis secangkir kopi? Silakan KLIK DISINI.
