Pincang di Sisi Kiri: Rafael Leao dan Theo Hernandez di Bawah Tekanan

Rafael Leao, Theo Hernandez
Photo: acmilan.com

Berita AC Milan – AC Milan sedang menghadapi tantangan besar terkait performa dua bintang andalannya, Rafael Leao dan Theo Hernandez. Dua pemain yang biasanya menjadi andalan di sisi kiri lapangan ini, belakangan mengalami penurunan performa yang signifikan, menimbulkan kekhawatiran di kalangan penggemar dan manajemen klub.

Hubungan yang Terbangun Lama, Namun Kini Terancam

Rafael Leao dan Theo Hernandez telah membangun kerja sama yang solid selama lebih dari lima tahun di AC Milan. Kombinasi keduanya sering kali menjadi kunci bagi kesuksesan tim di berbagai kompetisi.

La Gazzetta dello Sport menggambarkan mereka sebagai kekuatan terbesar Milan, duo yang mampu mengubah jalannya pertandingan dan memberikan kontribusi besar bagi tim.

Namun, belakangan ini, performa keduanya tampak menurun drastis. Ibarat kereta api yang terpaksa melaju di jalur yang lebih lambat, potensi besar keduanya kini tampak tersumbat. Penurunan ini bukan masalah sepele, karena peran Leao dan Hernandez sangat vital bagi skuad Rossoneri.

Ketidakkonsistenan yang Mengkhawatirkan

Masalah utama yang dihadapi oleh Leao dan Hernandez adalah ketidakkonsistenan dalam performa. Theo, yang kini berusia 26 tahun, dan Leao, 25 tahun, sering kali menunjukkan performa yang luar biasa dalam satu pertandingan, namun gagal mempertahankan performa tersebut di pertandingan berikutnya.

Ini menjadi perhatian besar, mengingat keduanya merupakan pemain kunci yang diandalkan dalam setiap pertandingan.

Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi penurunan performa Theo Hernandez adalah hengkangnya Paolo Maldini dari manajemen klub. Kehilangan sosok yang menjadi panutan tampaknya berdampak negatif pada mentalitas dan performa bek sayap asal Prancis tersebut.

Penampilan buruknya dalam beberapa pertandingan terakhir, termasuk saat membela timnas Prancis, semakin menegaskan masalah ini.

Leao dan Tekanan Mental

Rafael Leao, di sisi lain, tampaknya juga mengalami masalah mentalitas. Meski telah diberikan banyak keistimewaan oleh Milan – mulai dari gaji tertinggi di klub, status bintang, hingga kaus bernomor 10 – performanya tetap tidak stabil. Insiden pertengkaran Leao dengan seorang penggemar di Parma menjadi indikasi jelas bahwa ia mungkin sedang berada di bawah tekanan besar.

Leao, yang sebelumnya selalu diharapkan menjadi pemain kunci, kini menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan mental. Meskipun memiliki bakat luar biasa, ketidakkonsistenan performa dan masalah mentalitas membuat kontribusinya bagi tim menjadi tidak optimal.

Tantangan Besar di Depan Mata

Bulan September akan menjadi momen krusial bagi AC Milan dan duo Leao-Hernandez. Dengan pertandingan besar melawan Liverpool dan Inter Milan di depan mata, performa keduanya akan diuji. Ini akan menjadi penentu apakah mereka dapat kembali menemukan performa terbaik atau justru semakin terpuruk.

Meskipun saat ini kedua pemain tersebut tengah berada dalam masa sulit, harapan tetap ada bagi mereka untuk bangkit. Konsistensi dan ketenangan mental akan menjadi kunci bagi Leao dan Theo untuk kembali menjadi kekuatan utama di sisi kiri lapangan AC Milan.

Pos terkait