Perang Kata-kata di Media: Inilah ‘Dosa’ AC Milan dan Club Brugge dalam Saga Transfer Ardon Jashari

©DHA

Menurut sebuah laporan dari MilanNews, baik AC Milan maupun Club Brugge sama-sama tidak menunjukkan kelasnya dalam menangani saga transfer Ardon Jashari. Negosiasi yang melibatkan kedua klub untuk gelandang Swiss tersebut kini disebut telah “mendekati titik kritis”.

Hubungan antara kedua belah pihak kini berada di titik terendah. Hal ini terjadi setelah proses negosiasi yang berlarut-larut dan diwarnai oleh perang kata-kata di media.

Awal Mula ‘Sinetron’ Transfer

Semua berawal dari tawaran I Rossoneri yang jauh di bawah harga awal. Tawaran tersebut kemudian dinaikkan sedikit demi sedikit, yang tampaknya membuat pihak Club Brugge frustrasi.

Di tengah desakan sang pemain untuk hengkang, manajemen Brugge dan bahkan kapten mereka mengeluarkan pernyataan publik. Hal ini justru semakin memperkeruh suasana yang sudah tegang.

Bacaan Lainnya

Komentar Terbuka dari Kubu Club Brugge

Kapten Club Brugge, Hans Vanaken, memberikan komentar yang sangat blak-blakan. Ia menegaskan bahwa timnya bisa menang bahkan tanpa Jashari.

“Jika ia tidak ingin bermain untuk Club Brugge lagi, kami akan melupakannya; hidup terus berjalan…” ujar Vanaken.

Pelatih Nicky Hayen juga memberikan pernyataan panjang yang membingungkan. Di satu sisi ia membuka pintu bagi Jashari untuk kembali, namun di sisi lain ia menegaskan harga jual sang pemain.

Pesan Keras dari Sang Pelatih

Hayen menyatakan bahwa Jashari akan diterima kembali jika ingin bermain, namun ia juga mengirim pesan untuk Il Diavolo Rosso. Menurutnya, semua kini tergantung pada Milan.

“Jika dia membayar 40 juta yang diminta klub kami, Jashari akan menjadi pemain Rossoneri. Jika tidak…” pungkas Hayen, menegaskan bahwa harga tidak bisa ditawar.

Penanganan yang Tidak Biasa

Sikap para petinggi Brugge yang begitu terbuka di media mengenai detail negosiasi adalah sesuatu yang tidak biasa. Bahkan untuk transfer Charles De Ketelaere yang juga rumit, negosiasinya tidak mengalami dinamika se-absurd ini.

Di sisi lain, I Rossoneri juga dikritik karena pendekatannya yang lambat dan berlarut-larut. Pada akhirnya, penanganan saga transfer ini dari kedua belah pihak dinilai telah melewati batas kewajaran.


Dapatkan terus berita AC Milan yang diulas secara lebih mendalam dan lebih berisi setiap harinya hanya di situs Beritamilan.com.

Pos terkait