Berita AC Milan – Pentingnya Tijjani Reijnders bagi AC Milan semakin terlihat jelas, terutama setelah penampilannya melawan Club Brugge. Gelandang asal Belanda ini telah menjadi bagian vital dari skuad utama Milan, baik di bawah Stefano Pioli maupun Paulo Fonseca.
Reijnders kini menjadi pusat taktik kedua pelatih, dan kontribusinya di lini tengah Rossoneri terus berkembang.
Peran Sentral Reijnders di AC Milan
Sejak kedatangannya di Milan, Reijnders telah memainkan 61 dari 63 pertandingan yang tersedia di berbagai kompetisi, termasuk Serie A, Liga Champions, Liga Europa, dan Coppa Italia.
Konsistensi kehadirannya di lapangan menunjukkan kepercayaan besar yang diberikan kepadanya oleh pelatih. Namun, yang lebih menarik adalah kemampuannya untuk terus berkembang di setiap pertandingan.
Gol Pertama di Liga Champions dan Peningkatan Penyelesaian Akhir
Dalam kemenangan 3-1 atas Club Brugge, Reijnders mencetak dua gol pertamanya bagi AC Milan, sekaligus menandai gol debutnya di Liga Champions. Sebagai gelandang yang lebih dikenal dengan peran penguasaan bola dan ketepatan umpan, kemampuan Reijnders untuk mencetak gol merupakan aspek baru dalam permainannya.
Ini penting, mengingat tahun lalu ia kerap dikritik karena kurangnya ketenangan dan ketajaman di depan gawang.
Menariknya, dua gol melawan Brugge sudah menyamai setengah dari total gol yang ia cetak musim lalu. Ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam penyelesaian akhirnya, terutama di situasi serupa yang sebelumnya sering ia sia-siakan karena kurang percaya diri atau ketepatan.
Peran Mezzala yang Membantu Performa
Fonseca tampaknya telah menemukan cara untuk memaksimalkan potensi Reijnders dengan menempatkannya di posisi mezzala (gelandang box-to-box), sebuah peran yang lebih alami bagi pemain berusia 26 tahun ini.
Dengan Youssouf Fofana di posisi gelandang bertahan dan Ruben Loftus-Cheek di sisi lain, Reijnders memiliki lebih banyak kebebasan untuk bermain di antara garis pertahanan lawan tanpa harus terlalu fokus pada tugas bertahan.
Peran ini tidak hanya memungkinkannya menemukan lebih banyak ruang, tetapi juga mengurangi kelelahan yang mungkin ia alami jika ditempatkan sebagai gelandang bertahan. Dampak positif dari perubahan peran ini terlihat jelas dalam peningkatan performanya di lapangan.
Kesimpulan
Tijjani Reijnders terus membuktikan dirinya sebagai pemain kunci di AC Milan, dengan kontribusinya yang semakin beragam, termasuk dalam hal mencetak gol. Di bawah Paulo Fonseca, peran Reijnders di lini tengah kini lebih terstruktur dan memungkinkan bakatnya bersinar.
Dengan peran mezzala yang lebih ofensif, ia tidak hanya memperkuat penguasaan bola tim, tetapi juga menambah ancaman dari lini kedua yang sangat penting bagi Rossoneri.
Bagi Milan, memiliki gelandang serba bisa seperti Reijnders adalah aset besar untuk menghadapi tantangan musim ini di berbagai kompetisi.