Dalam beberapa hari terakhir, rumor tentang potensi kedatangan Fabio Paratici dan Massimiliano Allegri ke AC Milan telah mendominasi pemberitaan media Italia.
Nama dua mantan tokoh penting Juventus ini disebut-sebut sebagai kandidat utama untuk mengisi posisi direktur olahraga dan pelatih Rossoneri. Namun, jika ditinjau lebih dalam, narasi ini tampaknya lebih didorong oleh tekanan media daripada fakta konkret yang terjadi di balik layar Milanello.
Media dan Tekanan Politik: Narasi yang Dibangun?
Paratici dan Allegri memiliki reputasi besar di sepak bola Italia, tidak hanya karena pencapaian mereka di Juventus, tetapi juga karena pengaruh mereka di dunia sepak bola.
Kekuatan ‘politik’ mereka, ditambah hubungan baik dengan sejumlah media, telah menciptakan gelombang pemberitaan yang mendukung mereka sebagai kandidat ideal untuk Milan.
Beberapa contoh pemberitaan yang menggambarkan ini:
- 8 Maret: La Gazzetta dello Sport menyebut Allegri sebagai kandidat nomor satu untuk Milan.
- 10 Maret: Artikel tentang kemungkinan perekrutan Allegri dan Paratici untuk Milan muncul.
- 12 Maret: Fokus pada bagaimana Allegri tertarik dengan proyek Milan dan bagaimana kedatangannya dapat menguntungkan pemain seperti Rafael Leao.
Namun, analisis mendalam menunjukkan bahwa narasi ini mungkin lebih merupakan hasil dari dorongan media yang bersahabat dengan kedua tokoh tersebut daripada rencana konkret dari manajemen Milan.

Konteks Internal Milan: Belum Ada Keputusan
Hingga saat ini, belum ada diskusi nyata antara manajemen Milan dan kandidat-kandidat potensial untuk posisi direktur olahraga maupun pelatih. Giorgio Furlani, CEO Milan, baru saja menegaskan otoritas dan arah pengambilan keputusan klub minggu lalu, dan pertemuan pertama terkait hal ini mungkin bahkan belum terjadi.
Selain itu, tanpa direktur olahraga yang baru, sulit untuk menyebutkan siapa kandidat utama untuk menggantikan Sergio Conceição sebagai pelatih. Oleh karena itu, spekulasi tentang Allegri sebagai pilihan nomor satu tampaknya terlalu dini.
RedBird dan Kebijakan Finansial Milan
Salah satu alasan utama mengapa rumor ini diragukan adalah kebijakan yang selama ini dipegang oleh RedBird Capital, pemilik Milan. RedBird telah menjadikan keberlanjutan finansial sebagai prioritas utama, bahkan jika itu berarti mengorbankan performa olahraga dalam jangka pendek.
Merekrut dua figur seperti Paratici dan Allegri, yang dikenal memiliki tuntutan ekonomi dan olahraga yang tinggi, tampaknya bertentangan dengan pendekatan ini. Selain itu, keduanya terbiasa bekerja dengan struktur kepemilikan yang lebih ramping dan ambisius, seperti Juventus di bawah keluarga Agnelli, daripada dengan dana investasi seperti RedBird yang lebih terkendali dalam pengeluaran.
Narasi ‘Italianisasi’ Milan: Realitas atau Konstruksi Media?
Tema lain yang terus diangkat oleh media adalah gagasan ‘Italianisasi’ Milan, yaitu mengembalikan klub ke akar Italia dengan merekrut direktur dan pelatih yang berpengalaman di Serie A.
Namun, hingga saat ini, tidak ada indikasi bahwa manajemen Milan yang dipimpin oleh Gerry Cardinale sedang mempertimbangkan pendekatan ini. Fokus utama mereka tampaknya tetap pada keberlanjutan finansial dan pembangunan tim yang kompetitif secara global, bukan membatasi diri pada identitas lokal.

Kesimpulan: Spekulasi yang Masih Prematur
Rumor tentang Fabio Paratici dan Massimiliano Allegri ke AC Milan saat ini lebih merupakan hasil dari tekanan media dan narasi yang dibangun oleh sejumlah pihak daripada fakta konkret.
Meskipun keduanya adalah kandidat yang sah dengan rekam jejak yang mengesankan, kebijakan RedBird dan dinamika internal Milan saat ini membuat kemungkinan kedatangan mereka masih sangat spekulatif. Hingga Milan memulai proses pengambilan keputusan yang lebih jelas, sulit untuk menganggap rumor ini sebagai sesuatu yang pasti.
Bagi para penggemar Rossoneri, penting untuk tetap realistis dan menunggu perkembangan lebih lanjut, karena keputusan besar seperti ini tidak akan dibuat tanpa pertimbangan yang matang dari manajemen klub.