Paradoks AC Milan: Trofi Coppa Italia di Depan Mata, Liga Champions Menjauh, dan Tekanan Finansial Meningkat

Champions League, Uang, Finansial, Liga Champions
Champions League, Uang, Finansial, Liga Champions

AC Milan tengah berada di persimpangan jalan yang unik. Di satu sisi, mereka berpeluang menutup musim dengan mengangkat trofi kedua (Coppa Italia). Namun, di sisi lain, partisipasi di kompetisi paling bergengsi Eropa, Liga Champions, tampak semakin menjauh secara paradoks.

Seperti yang dilaporkan oleh MilanNews, kecuali terjadi pembalikan nasib yang luar biasa di sisa pertandingan Serie A, Rossoneri kemungkinan besar akan absen dari Liga Champions musim depan. Ini akan mengakhiri catatan tiga tahun berturut-turut lolos ke kompetisi tersebut di bawah asuhan Stefano Pioli.

Kekecewaan Fans dan Dampak Finansial yang Signifikan

Absennya dari Liga Champions bukan hanya soal prestise, tetapi juga membawa kekecewaan mendalam bagi para penggemar yang berharap era sulit tanpa kompetisi elit Eropa telah benar-benar berlalu.

Lebih krusial lagi adalah dampak finansialnya. Kehilangan potensi pendapatan besar dari Liga Champions – yang diperkirakan mencapai sekitar €60 juta seperti yang diraih musim ini – akan sangat terasa.

Bacaan Lainnya
Malick Thiaw, Rafael Leao
Photo: acmilan.com

AC Milan, seperti kebanyakan klub Italia lainnya, masih bergantung pada uang hadiah dari kompetisi Eropa karena pendapatan dari sumber lain (sponsor, komersial, penjualan tiket) belum cukup tinggi untuk menopang operasional klub secara mandiri pada level tertinggi.

Kesenjangan finansial akibat absennya dari Liga Champions ini harus ditutup melalui strategi lain.

Harapan di Coppa Italia dan Strategi Transfer

Harapan pertama adalah memenangkan final Coppa Italia. Selain trofi, kemenangan ini akan memberikan tiket ke Liga Europa. Meskipun pendapatan dari Liga Europa jauh di bawah Liga Champions, kompetisi ini tetap menjadi sumber pemasukan yang berharga.

Sebagai perbandingan, Lazio dilaporkan meraih sekitar €23 juta dari partisipasi mereka hingga perempat final Liga Europa musim ini.

Kedua, dan ini menjadi sangat penting, Milan harus lihai dalam bursa transfer. Menjual pemain yang tidak lagi dianggap sebagai bagian inti dari proyek klub menjadi keharusan untuk menghasilkan dana segar. Dana ini kemudian dapat digunakan untuk mendatangkan pemain baru yang diharapkan bisa memberikan kontribusi lebih signifikan.

Saelemaekers
Photo: acmilan.com

Laporan menyebutkan beberapa nama yang berpotensi dilepas atau menghasilkan dana, termasuk pemain yang dipinjamkan atau dianggap surplus: Yacine Adli, Tommaso Pobega, Pierre Kalulu, Ismael Bennacer, Noah Okafor, Lorenzo Colombo, dan Alexis Saelemaekers.

Menjual Saelemaekers bisa mendatangkan dana cukup besar, sementara mencari pembeli untuk pemain lain menjadi tugas manajemen.

Juventus dikabarkan tertarik untuk mempermanenkan Kalulu dengan biaya sekitar €14 juta plus bonus. Namun, menjual pemain seperti Pobega atau Adli, yang mungkin memiliki nilai pasar lebih rendah, bisa menjadi tantangan.

Garis Tegas untuk Masa Depan

Yang pasti, potensi absen dari Liga Champions akan menarik garis tegas dibandingkan musim-musim sebelumnya. Milan dituntut untuk meminimalisir kesalahan di bursa transfer. Fokus utama adalah merekrut pemain yang benar-benar sesuai dengan filosofi bermain pelatih (siapapun yang akan ditunjuk) dan memiliki kualitas serta mentalitas untuk membawa Rossoneri kembali bersaing di papan atas.

Ikuti terus berita terbaru AC Milan, analisis finansial, dan perkembangan bursa transfer hanya di beritamilan.com!

Pos terkait