Jauh sebelum akhirnya AC Milan menunjuk pelatihnya saat ini (Sérgio Conceição), nama Thiago Motta sejatinya telah lama masuk dalam radar pertimbangan serius manajemen.
Setahun berselang dari momen tersebut, dan dengan berbagai dinamika yang terjadi di kancah sepak bola Italia, peluang teoretis itu mungkin saja kembali muncul di cakrawala sebagai bahan diskusi.
Musim panas lalu, saat I Rossoneri akhirnya menentukan pilihan pelatihnya, Motta sendiri memutuskan untuk berlabuh ke Turin guna mengambil alih pekerjaan menantang di Juventus. Namun, perjalanan kariernya di klub masing-masing menemui liku yang berbeda.
Jejak Thiago Motta: Dari Pertimbangan Milan Hingga Turbulensi di Juventus
Kiprah Thiago Motta bersama Si Nyonya Tua, Juventus, ternyata tidak berjalan semulus yang dibayangkan banyak pihak, bahkan cenderung jauh dari ekspektasi awal yang tinggi.
Seperti yang ditulis oleh Milan News, terlihat jelas bahwa Motta dan Juventus seolah tidak menemukan kecocokan yang ideal, dan masih banyak aspek yang perlu ia buktikan sebelum bisa dikategorikan sebagai pelatih ‘elit’.
Tanda-tanda positif dan gaya permainan atraktif yang ia tunjukkan dengan sangat baik bersama Bologna seolah memudar begitu ia menginjakkan kaki di Turin.
Masalah-masalah baru pun bermunculan, dengan sang pelatih disebut “tidak memiliki dimensi” dalam taktiknya dan bahkan beberapa pemain kunci secara terbuka menunjukkan ketidaksepakatan dengannya, yang berakibat pada merosotnya reputasi sang pelatih.
Profil Pelatih Muda: Daya Tarik Motta untuk I Rossoneri
Meskipun reputasinya mungkin sedikit tergores akibat pengalamannya yang kurang memuaskan di Juventus, Il Diavolo Rosso bisa saja mendapatkan kesempatan untuk kembali mengevaluasi namanya jika di masa depan muncul kebutuhan akan profil pelatih baru.
Tidak dapat dilupakan bahwa mantan gelandang internasional Italia ini memiliki rekam jejak yang sangat positif dalam hal bekerja dan mengembangkan pemain-pemain muda, baik selama menukangi Bologna maupun saat di akademi PSG dan tim muda Turin.
Karakteristik tersebut tentunya akan menjadi nilai tambah yang sangat menarik bagi visi RedBird selaku pemilik klub dan juga bagi direktur olahraga baru, Igli Tare, yang dikenal memiliki mata jeli terhadap talenta muda.
Selain itu, Motta juga sangat mengenal seluk-beluk kompetisi Serie A, baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih, sebuah kualifikasi yang kerap menjadi pertimbangan penting bagi Milan.
Peluang di Tengah Tantangan: Motta Sebagai Opsi Pembangunan Ulang?
Keunggulan lain yang dimiliki oleh Thiago Motta adalah kemampuannya untuk bekerja secara efektif dengan berbagai ukuran anggaran belanja pemain. Ini merupakan sebuah faktor yang mungkin akan sangat relevan bagi Diavolo dalam beberapa tahun ke depan, tergantung pada partisipasi dan pencapaian mereka di kompetisi Eropa.
Tentu saja, ada beberapa elemen signifikan yang perlu ia tingkatkan dan perbaiki dari sisi manajerial dan taktikal, dan waktunya bersama Juventus dengan jelas telah menunjukkan hal tersebut.
Namun demikian, ia bisa saja dianggap sebagai ‘profil teraman’ untuk sebuah proyek pembangunan kembali Milan, jika memang suatu saat klub membutuhkan arah baru, yang mungkin menjadi alasan mengapa namanya kembali menghangat dalam spekulasi dan “sahamnya meningkat,” terlebih lagi dalam beberapa hari terakhir.
Perspektif Penulis:
Spekulasi mengenai Thiago Motta dan AC Milan ini menarik untuk dicermati, meskipun kita tahu bahwa Sérgio Conceição saat ini adalah nakhoda tim.
Berita ini seolah membuka kembali sebuah “file lama” dan melihatnya dari perspektif terkini. Kegagalan Motta di Juventus, ironisnya, bisa jadi membuat profilnya lebih “terjangkau” atau “realistis” jika Milan, di satu titik di masa depan, memutuskan untuk mencari alternatif pelatih yang memiliki filosofi pengembangan pemain muda dan pemahaman mendalam akan Serie A.
Kelebihan Motta dalam mengorbitkan talenta muda dan fleksibilitasnya terhadap anggaran adalah poin yang sejalan dengan model yang diinginkan RedBird dan Igli Tare.
Namun, pengalaman pahit di Juventus juga menjadi catatan penting mengenai kesiapannya menangani tekanan di klub besar. Jika Milan memang benar-benar mempertimbangkan skenario ini untuk jangka panjang, evaluasi mendalam terhadap apa yang salah di Juventus dan apa yang berhasil di Bologna akan menjadi kunci.
Untuk saat ini, fokus utama tentu tetap pada dukungan penuh untuk Sérgio Conceição dalam membangun tim.
Mungkinkah Thiago Motta benar-benar mendapatkan kesempatan kedua untuk masuk dalam radar Milan di masa depan, mungkin setelah era kepelatihan Sérgio Conceição? Bagikan pandangan Anda dan ikuti terus semua rumor serta analisis mendalam seputar transfer dan strategi I Rossoneri hanya di beritamilan.com!