Divock Origi, yang pernah dianggap sebagai rekrutan potensial untuk memperkuat lini serang AC Milan, kini menjadi salah satu masalah terbesar klub.
Mantan penyerang Liverpool itu masih menerima gaji besar setiap bulan meskipun kontribusinya di lapangan hampir tidak ada, dan hingga saat ini, Milan belum menemukan solusi untuk mengakhiri situasi ini.
Latar Belakang Masalah
Origi bergabung dengan AC Milan pada musim panas 2022 dengan harapan besar setelah meninggalkan Liverpool sebagai agen bebas. Namun, performanya jauh dari harapan, dan ia gagal memberikan dampak signifikan di San Siro.
Meskipun Milan telah berusaha mencari solusi, termasuk menawarkan peminjaman ke klub lain, Origi kerap menolak opsi-opsi tersebut. Satu-satunya peminjaman yang ia setujui adalah ke Nottingham Forest, tetapi hasilnya juga mengecewakan, membuat situasi semakin rumit.

Kontrak yang Masih Berjalan
Saat ini, Origi masih memiliki 15 bulan tersisa dalam kontraknya dengan AC Milan. Pemutusan kontrak secara sepihak tampaknya tidak mungkin terjadi tanpa persetujuan Origi, dan sang pemain belum menunjukkan indikasi untuk menyetujui kesepakatan tersebut.
Bagi Origi, situasi ini adalah “skenario impian” — ia tidak bermain, tetapi tetap menerima gaji yang besar. Namun, bagi Milan, ini adalah mimpi buruk yang terus menghantui anggaran klub.
Upaya yang Telah Dilakukan Milan
- Peminjaman ke Klub Lain
Milan telah mencoba meminjamkan Origi ke beberapa klub, tetapi sebagian besar kesepakatan gagal karena penolakan dari sang pemain. Nottingham Forest menjadi satu-satunya klub yang berhasil mencapai kesepakatan, tetapi hasilnya tidak membantu memperbaiki situasi. - Negosiasi Pemutusan Kontrak
Milan juga telah mencoba untuk bernegosiasi dengan Origi guna mengakhiri kontraknya lebih awal. Namun, pemain Belgia itu belum menyetujui langkah ini, membuat klub terjebak dalam situasi yang sulit.
Kenapa Situasi Ini Sulit Dipecahkan?
- Gaji Besar
Salah satu alasan utama Origi enggan meninggalkan Milan adalah gajinya yang besar, yang mungkin sulit ia dapatkan di klub lain. - Kurangnya Minat dari Klub Lain
Performa buruk Origi dalam beberapa musim terakhir membuatnya kurang diminati oleh klub-klub lain, terutama dengan gaji tinggi yang ia minta. - Kontrak yang Masih Panjang
Dengan sisa kontrak hingga 2026, Milan harus terus membayar gajinya kecuali ada kesepakatan untuk mengakhirinya lebih awal.
Apa yang Bisa Dilakukan Milan?
- Mencari Klub yang Bersedia Menanggung Sebagian Gaji
Milan bisa mencoba meminjamkan Origi ke klub lain dengan kesepakatan pembagian gaji, meskipun ini akan tetap membebani anggaran mereka. - Meningkatkan Negosiasi Pemutusan Kontrak
Klub dapat menawarkan kompensasi yang lebih besar untuk memotivasi Origi agar setuju mengakhiri kontraknya lebih awal. - Memanfaatkan Pemain di Tim Cadangan
Jika tidak ada solusi lain, Milan bisa mencoba memanfaatkan Origi dalam pertandingan yang kurang penting, meskipun ini tidak ideal.

Kesimpulan
Situasi Divock Origi adalah salah satu contoh bagaimana kontrak yang buruk dapat menjadi beban besar bagi klub. Dengan sisa 15 bulan kontrak, Milan harus menemukan solusi kreatif untuk mengakhiri “pernikahan” yang tidak diinginkan ini.
Namun, selama Origi tidak menunjukkan keinginan untuk pergi, Milan akan terus terjebak dalam situasi sulit ini — sebuah pelajaran pahit tentang pentingnya manajemen kontrak yang hati-hati.