Ada sesuatu tentang Santiago Gimenez. Hal itu membuat AC Milan dan Massimiliano Allegri enggan menyerah padanya. Meskipun penampilannya belum memuaskan, sang pelatih terus memberikan dukungan penuh.
Allegri percaya bahwa hanya masalah waktu sebelum kualitas sang striker benar-benar terlihat.
Dukungan Tanpa Henti dari Sang Pelatih
Allegri selalu berusaha mendukung Gimenez. Setelah laga melawan Lecce, ia memujinya. Saat melawan Bologna, ia bahkan meminta tribun San Siro untuk memberikan tepuk tangan. Dalam setiap konferensi pers, ia juga selalu membela sang pemain. Pertanyaannya adalah, mengapa? Mengingat hasilnya di lapangan belum positif.
Kontras Performa di Klub dan Tim Nasional

Harian La Gazzetta dello Sport menyoroti kontras performa Gimenez. Saat jeda internasional, ia mencetak gol indah untuk Meksiko. Ia tampil tajam dan berkontribusi. Namun, bersama I Rossoneri, kesulitannya terlihat sangat jelas. Surat kabar tersebut menggambarkannya seperti ‘kanvas kosong’ saat di lapangan.
Krisis Kepercayaan Diri
Masalah utama Gimenez tampaknya bukan pada kualitas. Kualitasnya sudah terbukti. Masalahnya lebih kepada kurangnya kepercayaan diri. Ia sempat terus-menerus dirumorkan akan dijual sepanjang musim panas.
Hal ini tentu memengaruhi mentalnya. Kini, ia menjadi satu-satunya pilihan penyerang murni bagi Allegri. Ia punya satu hal yang harus dibuktikan.

Analisis ini membawa kita pada sebuah anekdot klasik dalam sepak bola: terkadang, seorang striker hanya butuh satu gol untuk membuka keran golnya. Kasus Fernando Torres di Chelsea adalah contoh paling terkenal. Setelah berbulan-bulan paceklik gol, satu gol ‘beruntung’ seolah mengangkat beban berat dari pundaknya.
Para penggemar Il Diavolo Rosso tentu berharap hal yang sama akan terjadi pada Gimenez. Satu momen keberuntungan bisa jadi adalah awal dari ledakan performa yang selama ini dinantikan.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di Beritamilan.com.





