Semua orang tahu kualitas teknis yang ditawarkan Luka Modric di atas lapangan. Namun, nilai sesungguhnya dari kedatangannya ke AC Milan jauh melampaui apa yang terlihat selama 90 menit pertandingan.
Rossoneri tidak hanya mendapatkan seorang gelandang hebat, tetapi juga seorang pemimpin, pemenang sejati, dan sosok dengan mentalitas yang dapat mengangkat seluruh tim. Gazzetta dello Sport baru-baru ini mengulas beberapa kutipan ikoniknya yang membuktikan hal tersebut.
Standar Tinggi dan Ambisi
Jauh sebelum bergabung, Modric sudah menunjukkan mentalitasnya yang tak kenal takut. Pada Euro 2012, ia pernah berkata bahwa ‘orang Italia selalu takut akan sesuatu’, sebuah komentar yang menunjukkan sifat kompetitifnya.
Kini, sebagai pemain Milan, ia membawa standar yang sama tingginya. “Milan tidak boleh biasa-biasa saja,” ujarnya baru-baru ini, sebuah pesan kuat yang menyiratkan bahwa ia datang bukan untuk bersantai, melainkan untuk mengembalikan klub ke level tertinggi.

Loyalitas dan Rasa Hormat
Karakter Modric juga ditempa oleh loyalitas dan rasa hormat yang mendalam. Pada tahun 2018, saat Inter mencoba merekrutnya, ia dengan tegas menepis rumor tersebut di media sosial.
“[Kepindahan ke Inter] ini adalah kebodohan terbesar dalam sejarah.”
Rasa hormatnya juga terlihat jelas saat ia mengomentari kemenangan Lionel Messi di ajang Ballon d’Or pada 2019, mengalahkan Cristiano Ronaldo. ‘Jika Anda tidak menang, Anda harus berada di sana karena rasa hormat,’ katanya, menunjukkan sportivitas yang tinggi.
Filosofi Tim dan Kecerdasan
Bagi Modric, tim selalu menjadi yang utama di atas segalanya, bahkan di atas pemain terhebat sekalipun.
“Tidak perlu membahas betapa pentingnya Cristiano bagi Madrid, tetapi kami tidak ragu bahwa kami bisa memiliki ambisi yang sama bahkan tanpa dia.”
Ia juga meyakini bahwa otak lebih penting daripada otot dalam sepak bola. Hal ini terangkum dalam filosofinya yang ia sampaikan pada tahun 2018.
‘Sepak bola adalah permainan yang dimainkan dengan kepala. Anda dapat menggunakan semua kekuatan fisik yang Anda inginkan, tetapi ada sesuatu yang disebut kecerdasan sepak bola, kecerdasan permainan, yang akan selalu penting. Fisik tidak akan pernah menggantikan kecerdasan.’
Mau mentraktir admin secangkir kopi? Silakan klik link berikut ini: https://trakteer.id/beritamilan. Forza Milan!