Maxim De Cuyper dan Teka-Teki Masa Depan AC Milan

Maxim De Cuyper, AC Milan
Maxim De Cuyper

Nama Maxim De Cuyper mulai sering muncul dalam pembicaraan para penggemar AC Milan sejak bursa transfer musim dingin 2024. Kini, ia kembali menjadi sorotan sebagai calon pengganti Theo Hernandez, jika bek kiri andalan Milan tersebut dijual pada musim panas mendatang.

Menurut laporan dari La Gazzetta dello Sport, Milan telah melakukan pendekatan awal dengan agen De Cuyper, dan ada indikasi kesepakatan awal di antara manajemen klub. Namun, siapa sebenarnya Maxim De Cuyper, dan bagaimana ia dapat memengaruhi permainan Milan jika bergabung?

Profil dan Gaya Bermain Maxim De Cuyper

Maxim De Cuyper adalah bek kiri asal Belgia yang saat ini bermain untuk Club Brugge, setelah sebelumnya dipinjamkan ke Westerlo. Berusia 24 tahun, ia dikenal sebagai pemain dengan kemampuan teknis tinggi, terutama dalam hal umpan silang, operan panjang, dan menciptakan peluang dari sisi sayap.

Namun, penting untuk dicatat bahwa De Cuyper bukanlah “tiruan muda” dari Theo Hernandez. Ia memiliki gaya bermain yang berbeda.

Photo: Dean Mouhtaropoulos/Getty Images

Kelebihan De Cuyper:

  1. Kemampuan Teknikal yang Tinggi
    De Cuyper memiliki teknik di atas rata-rata untuk seorang bek sayap. Ia mahir menggunakan kaki kirinya untuk mengontrol bola, mengoper, dan bahkan mencetak gol. Meski kidal, ia juga cukup kompeten dengan kaki kanannya, membuatnya fleksibel dalam situasi permainan.
  2. Kontribusi Serangan
    Selama dipinjamkan ke Westerlo, De Cuyper mencetak 9 gol dalam satu musim, sebuah pencapaian yang luar biasa untuk seorang bek kiri. Musim lalu, ia mencatatkan 5 gol untuk Club Brugge, menunjukkan kemampuannya dalam mencetak gol dari bola mati atau situasi terbuka.
  3. Spesialis Bola Mati
    Di Brugge, ia sering mengambil tendangan sudut dan tendangan bebas, sebuah keunggulan yang dapat menambah dimensi baru bagi Milan dalam situasi bola mati.
  4. Kemampuan Serba Bisa
    De Cuyper dapat bermain dalam berbagai sistem, baik sebagai bek kiri dalam formasi empat bek, bek sayap dalam formasi tiga bek, maupun sebagai gelandang tambahan yang masuk ke lini tengah.

Kekurangan De Cuyper:

  1. Fisik yang Kurang Ideal
    Dengan tinggi 1,82 meter dan berat di bawah 70 kg, De Cuyper tidak memiliki kekuatan fisik yang menonjol. Hal ini dapat menjadi tantangan di Serie A, yang terkenal dengan intensitas dan duel fisiknya.
  2. Kemampuan Bertahan yang Perlu Ditingkatkan
    Dalam situasi bertahan, ia masih memiliki ruang untuk berkembang. Meskipun data menunjukkan ia cukup baik dalam tekel satu lawan satu (persentil ke-79 untuk tekel penggiring bola), ia hanya berada di rata-rata untuk duel yang dimenangkan, yang berarti ia belum sepenuhnya dominan dalam aspek ini.
  3. Minim Pengalaman di Luar Belgia
    De Cuyper belum pernah bermain di luar Belgia, meskipun ia memiliki pengalaman di Liga Champions selama dua musim. Serie A akan menjadi ujian besar untuk mengukur kemampuannya di level yang lebih tinggi.

Dampak Potensial untuk AC Milan

Jika De Cuyper bergabung dengan Milan, ia akan membawa gaya bermain yang berbeda dibandingkan Theo Hernandez. Theo dikenal dengan akselerasinya yang mematikan, kekuatan fisik, dan kemampuannya membawa bola ke depan. Sebaliknya, De Cuyper lebih mengandalkan kemampuan teknis dan visi permainannya untuk menciptakan peluang dan memberikan kontribusi ofensif.

Di bawah pelatih seperti Sergio Conceicao, yang dikenal dengan pendekatan berbasis penguasaan bola, De Cuyper bisa menjadi aset berharga. Kemampuannya untuk menggerakkan bola dan menambah nilai dalam penguasaan bola akan sangat berguna. Namun, ia mungkin membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan intensitas dan tuntutan Serie A, terutama dalam hal bertahan.

Kepribadian di Luar Lapangan

De Cuyper digambarkan sebagai sosok pendiam dan sederhana di luar lapangan. Menurut laporan dari media Belgia HLN, ia adalah tipe pemain yang rendah hati dan tidak terpengaruh oleh gaya hidup mewah.

“Ketika dia berhasil, dia terus berpakaian dan berperilaku dengan cara yang sama,” kata temannya Dries Lambert.

De Cuyper juga dikenal sebagai penggemar permainan kartu dan permainan papan, sering bermain bersama rekan setimnya seperti Simon Mignolet dan Hans Vanaken. Sikap rendah hatinya ini dapat menjadi nilai tambah dalam menjaga keharmonisan ruang ganti Milan.

Kesimpulan

Maxim De Cuyper adalah pemain berbakat dengan potensi besar untuk menjadi bek kiri yang andal di AC Milan. Meskipun ia memiliki gaya bermain yang berbeda dari Theo Hernandez, kelebihannya dalam hal teknik, kontribusi ofensif, dan fleksibilitas taktis dapat menjadi aset berharga bagi tim.

Namun, Milan harus mempertimbangkan kekurangannya, terutama dalam hal fisik dan pengalaman bertahan, sebelum memutuskan untuk merekrutnya. Jika De Cuyper benar-benar bergabung, ia membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan intensitas dan tuntutan Serie A, tetapi ia memiliki potensi untuk berkembang menjadi pemain penting dalam proyek jangka panjang Milan.

Pos terkait