Setelah kekalahan mengejutkan dari Feyenoord yang memastikan tersingkirnya AC Milan dari Liga Champions, Matteo Gabbia berbicara secara terbuka tentang situasi di tim, termasuk permintaan maaf Theo Hernandez dan tantangan yang dihadapi skuad.
Dalam wawancara dengan MilanNews di sela-sela acara amal, Gabbia memberikan pandangannya tentang kondisi tim dan harapan untuk sisa musim ini.
Theo Hernandez Meminta Maaf kepada Tim
Insiden kartu merah Theo Hernandez dalam pertandingan melawan Feyenoord menjadi salah satu momen krusial yang memengaruhi hasil akhir. Gabbia mengonfirmasi bahwa Theo langsung meminta maaf kepada rekan-rekannya setelah pertandingan.
“Ya, tentu saja ia meminta maaf kepada tim. Dari sudut pandang saya, ia sebenarnya tidak perlu melakukannya, tetapi saya tahu betapa besar rasa cintanya pada Milan, seragam ini, dan para penggemar. Ia kecewa dan putus asa, tetapi kami semua mendukungnya,” ujar Gabbia.
Theo, yang dikenal sebagai salah satu pemain kunci Milan, mengalami malam yang buruk, tetapi Gabbia yakin bahwa ia akan segera bangkit dan kembali memberikan kontribusi besar bagi tim.

Ketidakstabilan Performa Milan
Ketika ditanya tentang inkonsistensi Milan musim ini, Gabbia mengakui bahwa tim belum mampu menunjukkan performa yang konsisten.
“Kami memainkan beberapa pertandingan yang bagus, tetapi kami sering gagal menjaga kontinuitas. Kami telah berbicara di antara kami sendiri, melakukan diskusi internal dengan pelatih dan staf. Kami tahu apa yang harus kami perbaiki,” kata Gabbia.
Ia juga menyoroti kesulitan Milan dalam menghadapi tim yang dianggap lebih lemah, seperti Dinamo Zagreb dan Feyenoord, meskipun mereka mampu mengalahkan tim besar seperti Inter.
“Banyak pertandingan yang terlihat mudah sebenarnya memiliki kesulitannya sendiri. Kami harus bercermin dan memikul tanggung jawab kami, termasuk saya pribadi,” tambahnya.
Hubungan dengan Sergio Conceicao
Rumor ketegangan antara pelatih Sergio Conceicao dan beberapa pemain, termasuk Christian Pulisic, sempat mencuat. Namun, Gabbia menepis adanya masalah besar di ruang ganti.
“Ia sangat jujur kepada kami tentang apa yang perlu ditingkatkan. Ia memberi tahu kami sejak ia tiba, dan ia terus melakukannya hingga hari ini. Jika ada pernyataannya yang menimbulkan spekulasi, Anda harus bertanya langsung kepadanya,” jelas Gabbia.
Ia juga menegaskan bahwa tim berusaha mengikuti arahan pelatih dan bekerja keras untuk memperbaiki performa mereka.

Dukungan Zlatan Ibrahimovic dan Klub
Setelah kekalahan dari Feyenoord, Zlatan Ibrahimovic, yang kini berperan sebagai penasihat klub, berbicara kepada tim. Namun, Gabbia tidak mengungkapkan detail percakapan tersebut.
“Zlatan, seperti klub, selalu berada di sisi kami. Baik saat keadaan berjalan baik maupun buruk, mereka ada di sana untuk mendukung kami. Apa yang ia katakan kepada kami adalah sesuatu yang harus tetap ada di antara kami,” ujar Gabbia.
Fokus pada Sisa Musim
Meskipun tersingkir dari Liga Champions, Gabbia menegaskan bahwa Milan masih memiliki target besar di Serie A dan Coppa Italia.
“Kami memiliki kewajiban moral untuk memberikan segalanya bagi diri kami sendiri dan para penggemar. Musim masih panjang, dan kami bertekad untuk melakukan yang terbaik,” tegasnya.
Dengan dukungan klub, pelatih, dan pemain seperti Theo Hernandez yang berkomitmen untuk bangkit, Milan berharap dapat kembali ke jalur kemenangan dan menyelamatkan musim mereka.
Kesimpulan:
Kekalahan dari Feyenoord menjadi momen refleksi bagi Milan. Permintaan maaf Theo, diskusi internal tim, dan dukungan dari Zlatan serta klub menunjukkan bahwa Milan berusaha memperbaiki situasi. Fokus mereka kini adalah membangun kembali konsistensi dan mencapai target di kompetisi domestik.