Setelah kekalahan menyakitkan melawan Lazio di San Siro, bek AC Milan Matteo Gabbia berbicara kepada media dan mengungkapkan frustrasinya atas situasi sulit yang tengah dihadapi tim. Ia juga menyoroti pentingnya kebersamaan tim untuk bangkit dari keterpurukan, meskipun menyindir secara halus pendekatan pelatih Sergio Conceicao terhadap permainan.
Kekecewaan di Ruang Ganti
Gabbia mengakui bahwa kekalahan ini meninggalkan rasa pahit di ruang ganti. Ia menyatakan bahwa momen seperti ini sangat negatif bagi tim, tetapi ia menekankan pentingnya menjaga semangat dan fokus pada 11 pertandingan tersisa musim ini.
“Ada banyak kekecewaan di ruang ganti. Wajar saja seperti ini. Momen ini sebagian besar negatif. Yang harus kami lakukan adalah bersatu, menjadi lebih sebagai satu kelompok dan satu tim. Masih ada 11 pertandingan lagi dan kami harus memainkannya dengan kebanggaan dan keinginan yang besar untuk mengakhiri musim dengan cara sebaik mungkin.”
Babak Pertama yang Buruk: Masalah Berulang
Gabbia juga menyoroti masalah yang sudah sering terjadi musim ini, yakni penampilan buruk di babak pertama. Ia menyebutkan bahwa meskipun babak kedua sering kali lebih baik, tim tidak seharusnya memulai pertandingan dengan lambat.
“Sudah menjadi hal yang wajar jika babak kedua jauh lebih baik daripada babak pertama, tetapi tidak baik jika seperti ini. Kami harus berbicara dengan pelatih untuk melihat di mana kesalahan kami. Sering kali itu juga tergantung pada kami dan apa yang kami tampilkan di lapangan, kami [para pemain] juga perlu mengemban tanggung jawab kami.”

Komentar Mengenai Sergio Conceicao
Ketika ditanya tentang komentar Conceicao sebelumnya, yang menyebutkan bahwa “fondasinya hilang” setelah kekalahan di Zagreb, Gabbia menanggapi dengan penuh rasa hormat. Ia menegaskan bahwa pelatih berusaha memberikan yang terbaik untuk tim, meskipun hasilnya tidak selalu sesuai harapan.
“Kami menghormati analisisnya dan kami berusaha untuk menjadi lebih baik. Pelatih membuat pilihan dan mengerahkan upaya maksimal seperti yang kami lakukan. Sering kali hal-hal tidak berjalan sesuai keinginan kami dan sudah seharusnya kami menerima konsekuensinya. Saya rasa saya tidak perlu menanggapi perkataan pelatih secara kritis. Saya hanya berusaha memberikan yang terbaik: kami semua berada di perahu yang sama bahkan saat keadaan berjalan baik. Ia berusaha memotivasi kami setiap hari.”
Tantangan Berikutnya: Lecce
Dengan kekalahan ini, AC Milan kini terpuruk di posisi kesembilan klasemen Serie A, jauh dari zona Eropa. Mereka akan menghadapi Lecce dalam pertandingan berikutnya, sebuah laga yang tidak kalah penting untuk menyelamatkan musim. Lecce, yang tengah berjuang untuk menghindari degradasi, diperkirakan akan memberikan perlawanan sengit, terutama dengan Milan yang sedang dalam kondisi rapuh.
“Kami harus mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan melawan Lecce. Ini adalah kesempatan bagi kami untuk menunjukkan bahwa kami masih memiliki semangat juang dan kebanggaan sebagai tim besar.”
Kesimpulan
Komentar Gabbia mencerminkan rasa frustrasi sekaligus tekad untuk memperbaiki situasi. Ia menekankan pentingnya kebersamaan tim dan tanggung jawab pemain untuk bangkit dari keterpurukan. Dengan 11 pertandingan tersisa, Milan harus segera menemukan solusi untuk mengakhiri musim ini dengan cara yang lebih baik.
Namun, dengan jadwal yang semakin sulit dan tekanan yang terus meningkat, hanya waktu yang akan menunjukkan apakah Rossoneri mampu mengubah nasib mereka atau tidak. Pertandingan melawan Lecce akan menjadi ujian besar berikutnya.