Berita

Masterclass Psikologi Allegri: Di Balik Keputusan Jenius Menunjuk Leão sebagai Eksekutor Penalti

×

Masterclass Psikologi Allegri: Di Balik Keputusan Jenius Menunjuk Leão sebagai Eksekutor Penalti

Sebarkan artikel ini
Photo: www.acmilan.com

Massimiliano Allegri telah mengambil peran ganda. Ia tidak hanya menjadi pelatih kepala AC Milan, tetapi juga seorang psikolog. Tujuannya adalah untuk mencoba memaksimalkan potensi penuh dari Rafael Leão.

Momen penalti penentu kemenangan melawan Fiorentina adalah bukti nyata dari masterclass psikologisnya.

Momen Jenius Sang Psikolog

Harian La Gazzetta dello Sport mengenang kembali momen krusial itu. Saat Milan mendapat penalti, Allegri memberi izin kepada Leão untuk mengambilnya. Padahal, di lapangan ada eksekutor yang lebih berpengalaman seperti Luka Modrić (24 gol penalti) dan Santiago Gimenez (15 gol penalti).

Allegri kemudian memilih untuk membelakangi lapangan karena gugup. Ia sadar telah mengambil risiko besar. Itu adalah penalti non-adu penalti pertama dalam karier senior Leão. Ia memberikan kepercayaan itu di momen paling krusial.

Photo: www.acmilan.com

Reorganisasi Tim untuk Membebaskan Bintang

Penampilan buruk Leão sebelumnya sering dikaitkan dengan taktik. Kepergian Kessie dan Tonali membuat lini tengah Milan rapuh. Kebebasan Leão dianggap sebagai biang keladi ketidakseimbangan tim.

Namun, Allegri mengubah argumen itu. Ia merombak total timnya.

  • Ia membangun fondasi solid dengan tiga bek.
  • Ia menempatkan Luka Modrić dan Adrien Rabiot sebagai jenderal lini tengah.
  • Ia membebaskan Christian Pulisic dari tugas bertahan yang berat.
  • Ia bahkan membangkitkan potensi Alexis Saelemaekers.

Dengan fondasi tim yang kini kokoh, pemain seperti Leão memiliki kebebasan untuk berkreasi tanpa menghancurkan keseimbangan tim.

Tantangan Telah Ditetapkan

Photo: www.acmilan.com

Allegri tidak lagi mentolerir inkonsistensi. Ia kini menantang “rasa bangga” Leão. Persaingan di lini depan sangat ketat. Pulisic tampil lebih unggul, sementara Gimenez dan Nkunku juga siap merebut posisi. Bermain bagus hanya sesekali tidak lagi cukup.

Anekdot tentang bagaimana Allegri “menyenggol” Leão sebelum masuk lapangan—”Rafa, jangan buat aku kesal”—adalah bagian dari permainan psikologisnya.

Kemenangan atas Fiorentina mungkin belum sempurna, tetapi seperti yang ditulis Gazzetta, “revolusi dimulai seperti ini”. Allegri telah berhasil memantik api dalam diri sang bintang.

Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di Beritamilan.com.